Pencarian Rumah Rp 1 Miliar-Rp 2 Miliar Naik 15 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Jumlah pencarian rumah dengan harga serentang Rp 1 miliar-Rp 2 miliar di wilayah Jabodetabek mengalami peningkatan 15 persen.

Country General Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik mengatakan, angka tersebut diperoleh dari Maret 2018 hingga Maret 2019 atau year on year.

“Tren harga ini menarik. Dari data kami, selain itu juga, pencarian rumah seharga di atas Rp 2 miliar ikut naik sebesar 13 persen,” ujar Maria saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Menurut dia, ini memperlihatkan bahwa semakin banyak masyarakat yang sudah mulai menyadari harga rumah di Jabodetabek dalam kisaran itu merupakan hal yang wajar.

Namun, mereka juga memiliki kemampuan keuangan yang mencukupi sehingga tidak lagi mencari rumah yang harganya di bawah Rp 1 miliar, apalagi di bawah Rp 500 juta.

Baca juga: 550 Rumah Kerja Sama Summarecon dan Toyota Dipasarkan Akhir 2019

“Mereka sudah tahu kalau cari rumah di Jabodetabek enggak mungkin lagi di bawah Rp 1 miliar. Dari sini kami lihat konsumen sudah mulai teredukasi dan mengerti tentang property valuation. Itu menunjukkan interest juga,” tutur Maria.

Meski demikian, pencarian untuk rumah yang harganya di bawah Rp 1 miliar masih menduduki posisi tertinggi, yaitu 60 persen.

Persentase itu dibagi menjadi dua, yakni rumah yang harganya di bawah Rp 500 juta sebesar 41 persen dan rumah seharga Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar sebanyak 19 persen.

Angka pencarian properti dalam setahun terakhir juga mengalami kenaikan 50 persen.

Dari jumlah tersebut, rumah tapak menempati posisi teratas, yaitu sekitar 80 persen dari total 300 proyek. Selebihnya diikuti oleh apartemen, ruko, dan tanah.

Satu hal lagi yang menarik, menurut dia, jumlah pencarian berbagai jenis properti cenderung meningkat dalam tiga bulan terakhir.

“Yang bisa dilihat juga, pencarian dalam tiga bulan ini naik rata-rata 9 persen. Mereka search sebanyak itu berarti sinyal yang baik,” tutur Maria.

Bagi dia, kenaikan itu bisa dibilang tidak banyak, tetapi ini menunjukkan tren yang positif meski kebanyakan orang mengkhawatirkan kondisi properti menjelang Pemilu 2019.