JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi sektor properti di Indonesia. Meski begitu beberapa pengembang kelas kakap mencatatkan kenaikan pendapatan.
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menempati posisi puncak dengan catatan pendapatan sebesar Rp 12,5 triliun sepanjang tahun 2018. Pendapatan ini tumbuh 18 persen dibanding tahun sebelumnya senilai Rp 10,52 triliun.
Pendapatan LPKR ditopang oleh pendapatan properti yang meningkat sebesar 33 persen secara tahunan menjadi Rp 4,6 triliun.
Kenaikan pendapatan ini juga dibarengi dengan kenaikan laba bersih LPKR dengan komposisi 13 persen menjadi Rp 695 miliar pada akhir 2018.
Posisi kedua ditempati PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang berhasil membukukan pendapatan senilai Rp 7,67 triliun pada 2018.
Mengutip laporan keuangan tahunan perseroan, capaian pendapatan pengembang ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,44 triliun.
Sedangkan laba yang diperoleh sekitar Rp 1,18 triliun atau naik dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 894 miliar.
PT Pakuwon Jati (PWON) menempati peringkat ketiga dengan pendapatan bersih Rp 7,081 triliun pada 2018. Pendapatan ini naik 23 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara laba komprehensif tercatat Rp 2,85 triliun atau melonjak 42 persen dari tahun 2017 lalu sebesar Rp 2,002 triliun.
"Kenaikan ini ditunjang pendapatan pusat perbelanjaan Pakuwon Mall tahap 2 dan 3 serta Tunjangan Plaza Mall tahap 6 yang telah beroperasi secara penuh," kata Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati Minarto Basuki, Senin (25/3/2019).
Baca juga: Siapa Raja Properti Tanah Air?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.