Kota juga didesain agar dapat menghasilkan bahan pangan mandiri lewat konsep pertanian bawah air.
Konsep ini diharapkan dapat menumbuhkan tanaman pangan di bawah permukaan air. Dengan konsep pertanian ini, masyarakat bisa mendapatkan bahan makanan sepanjang tahun.
Baca juga: Norwegia Bakal Bangun Terowongan Terapung
Selain itu, masyarakat kota juga dapat mendapatkan bahan makanan dengan sistem akuaponik. Sistem ini memanfaatkan air bekas dari ikan untuk membantu menyuburkan tanaman.
Dengan berbagai fasilitas yang disediakan, tim arsitek mengatakan tidak mengizinkan adanya alat transportasi dengan emisi tinggi di dalam kota, termasuk truk pengangkut sampah. Meski begitu, penduduk kota dapat menyalurkan sampah ke tempat tertentu.
Saluran pembuangan dirancang melalui saluran atau terowongan di bawah permukaan. Sementara pengiriman barang akan dilakukan dengan menggunakan drone.
Meski begitu, desain kota masih memperbolehkan kendaraan tanpa awak.
Ide untuk membangun kota terapung memang terlihat seperti utopia. Namun Deputy Executive Director UN Habitat, Victor Kisob mengatakan, rencana ini sama seperti saat manusia menginjakkan kaki ke bulan.
Baca juga: Rumah Terapung, Solusi Darurat Bencana
"Ini merupakan eksplorasi. Ini akan berfungsi sebagai eksperimen purwarupa yang luar biasa untuk beberapa tantangan yang akan Anda hadapi di Mars," tutur Kisob.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan