Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Properti Intiland Dilintasi Jalur MRT

Kompas.com - 04/04/2019, 15:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan fasilitas transportasi publik dinilai menjadi faktor kunci bagi sebagian besar masyarakat dalam memilih properti.

Menurut Direktur Pengembangan Bisnis PT Intiland Development Tbk Permadi Indra Yoga, konsuman harus mempertimbangkan kemudahan akses dari dan menuju transportasi publik dalam memilih properti.

"Integrasi moda transportasi yang modern dan memadai, mutlak diperlukan masyarakat. Kami berusaha menjawab kebutuhan tersebut dengan menghadirkan proyek-proyek properti yang menawarkan kemudahan mobilitas dan konektivitas masyarakat dalam beraktivitas," ujar Yoga dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Yoga mengklaim, hampir seluruh proyek Intiland di Jakarta terhubung dengan jalur moda transportasi modern.

Baca juga: Menghitung Kenaikan Harga Apartemen Pasca MRT Beroperasi

Dia mencontohkan, di sepanjang jalur MRT Jakarta, perusahaan memiliki empat properti yakni kawasan mixed-use dan high rise South Quarter di TB Simatupang, Fifty Seven Promenade di Thamrin, Intiland Tower di Sudirman, dan Grand Whiz Poins Square di Lebak Bulus.

Yoga menambahkan, rerata jarak tiap properti tersebut dari stasiun MRT terdekat kurang dari 500 meter.

"Sehingga waktu tempuh berjalan kaki kurang dari 10 menit. Bahkan Intiland Tower Jakarta berada tepat bersebelahan dengan stasiun MRT Bendungan Hilir," kata Yoga.

Selain itu, Intiland juga memiliki beberapa properti lain di sepanjang jalur Light Rail Transit (LRT) dan Commuter Line (CL).

Properti yang berada di jaringan LRT yakni Talaga Bestari dan Aeropolis di Tangerang serta Regatta di Pluit, Jakarta Utara.

Sementara properti Intiland lain yang dibangun di sepanjang jaringan Commuter Line adalah Magnolia Residence di Tangerang dan Taman Semanan Indah di Cengkareng, Jakarta Barat.

Intiland sendiri sebagai entitas dengan bisnis inti properti membukukan pendapatan usaha pada 2018 sebesar Rp 2,6 triliun atau naik 16 persen dibandingkan perolehan tahun 2017 yang mencapai Rp 2,2 triliun.

Meningkatnya pendapatan usaha pada 2018 ditopang oleh kontribusi development income di segmen mixed-use dan high rise, perumahan, dan kawasan industri. 

Pendapatan usaha development income memberikan kontribusi sebesar Rp 2,0 triliun atau 76,6 persen dari total keseluruhan.

Peningkatan pendapatan juga diperoleh dari recurring income yang mencapai Rp 596,4 miliar atau sebesar 23,4 persen dari jumlah total.

Pendapatan recurring income meningkat 12,9 persen dibanding tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com