JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku usaha perhotelan di Bali harus mewaspadai dampak kenaikan harga tiket pesawat domestik.
Pasalnya, hal tersebut diprediksi berpengaruh terhadap tingkat okupansi hotel di Pulau Dewata yang menjadi salah satu destinasi utama pelancong dalam maupun luar negeri.
Saat ini, tingkat okupansi kamar hotel di Bali pada Kuartal I-2019 berada di level 62 persen atau turun 8 persen dibandingkan Kuartal IV-2018. Hal ini dipengaruhi usainya musim liburan.
Kendati demikian, tarif kamar masih relatif sedikit mengalami kenaikan 3 dollar AS menjadi 108 dollar AS.
Kenaikan ini didorong sejumlah wisatawan yang masih berlibur sampai saat ini.
Baca juga: Pemilu Tak Cukup Ampuh Katrol Okupansi Hotel
"Yang perlu diwaspadai adalah apabila tidak ada penurunan harga tiket domestik, itu akan memengaruhi jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali. Hal ini berdampak pada tingkat hunian," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Riset ini sejurus dengan penelitian terbaru yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Pada Januari-Februari 2019, BPS mencatat jumlah penumpang angkutan udara hanya 12,3 juta atau anjlok 15,38 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan jumlah penumpang terlihat di lima bandara besar di Indonesia. Jumlah penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, misalnya mengalami penurunan 7,7 persen.
Penurunan juga terjadi di Bandara Internasional Kualanamu-Medan dari 663.000 penumpang menjadi 479.000 penumpang atau turun 27,7 persen.
kemudian di Bandara Internasional Hasanuddin-Makassar anjlok 20,1 persen, Bandara Internasional Juanda-Surabaya turun 19,7 persen, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta-Tangerang turun 19,4 persen.
Adapun penurunan di bandara lainnya mencapai 12,2 persen. Sementara itu jumlah penumpang angkutan udara internasional mencapai 2,9 juta orang pada Januari-Februari 2019. Angka ini naik 7,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.