Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan dan Penataan Tanjung Selor Sebaiknya Disayembarakan

Kompas.com - 02/04/2019, 19:44 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah gencar membangun Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kalimantan Utara, sejak ditetapkan sebagai kota baru pada 2015.

Keseriusan pemerintah ditandai dengan pembuatan masterplan dan development plan  infrastruktur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW).

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara menyambut baik rencana pengembangan kota baru tersebut asalkan dibuat secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak.

“Kota seperti Tanjung Selor itu harusnya lebih banyak lagi. Urbanisasi itu baik kalau direncanakan dan perlu sustainability. Itu butuh paradigma manusia,” ujar Djuhara ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Rp 168,32 Miliar untuk Infrastruktur Tanjung Selor 2019

Menurut dia, paradigma yang dimaksud yaitu pemikiran dari arsitek bangunan dan arsitek perkotaan sebagai profesional yang berkompetensi di bidangnya.

Mereka bisa diajak bekerja sama karena memiliki kemampuan untuk mendesain bangunan dan kawasan sesuai fungsinya.

Salah satu cara untuk melibatkan arsitek yaitu dengan menggelar sayembara untuk merancang proyek bangunan, sekaligus kawasan.

Hal ini terutama untuk memicu para arsitek menghasilkan desain terbaik, sehingga kawasan kota baru mandiri pun dapat dibangun sesuai kaidah dan prinsip arsitektur berkelanjutan.

Selain itu, menurut Djuhara, sudah sewajarnya pemerintah menyelenggarakan ajang seperti itu sesuai perannya sebagai pembina konstruksi yang harus mendorong kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengembangkan kompetensi arsitek.

“Arsitek akan terbiasa bertarung. Pemerintah juga harus paham perannya sebagai pembina dengan mendorong melalui sayembara,” imbuhnya.

Sebagai contoh, pembangunan sejumlah pasar, sarana olahraga, dan fasilitas umum lain yang telah dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

Bagi Djuhara, cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi di suatu daerah juga dipengaruhi oleh arsitektur bangunannya karena memberi daya tarik bagi banyak orang untuk beraktivitas di wilayah tersebut.

“Mana yang ekonominya tumbuh cepat, salah satunya dari arsitektur bangunan dan fungsinya. Arsitek siap ikut, tetapi harus paham infrastruktur juga,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com