Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Ikon Papua yang Sabet 2 Rekor MURI, Diresmikan Juli

Kompas.com - 02/04/2019, 10:24 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa, Kota Jayapura, yang akan menjadi ikon baru Papua, segera dioperasikan.

Menyusul sebagian besar pekerjaan konstruksi telah rampung. Namun, peresmian dan pengoperasian jembatan tipe pelengkung baja ini ditargetkan baru dapat dilaksanakan pada Juli 2019.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jembatan ini akan memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw dari awalnya 2,5 jam menjadi hanya 1 jam saja.

Baca juga: Berlayar 17 Hari, Bentangan Tengah Jembatan Holtekamp Tiba di Jayapura

Selain itu, keberadaan jembatan ini juga diyakini akan menjadi solusi dalam pemerataan kepadatan penduduk di Kota Jayapura.

Menteri PUPR Basuki HadimuljonoKementerian PUPR Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

"Keberadaan jembatan berperan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura ke arah bagian barat yang berupa pegunungan dan sangat berisiko merusak hutan sebagai wilayah tangkapan air Kota Jayapura," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4/2019).

Jembatan Holtekamp dibangun atas kolaborasi antara pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.

Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR saat ini telah menyelesaikan pembangunan dan pemasangan bentang utama sepanjang 433 meter dan konstruksi jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 600 meter.

Adapun pekerjaan yang belum rampung yakni pembangunan jalan pendekat sepanjang 9,95 kilometer. Saat ini, progres konstruksi untuk proyek tersebut baru mencapai 74,5 persen.

Jembatan HoltekampKementerian PUPR Jembatan Holtekamp

Sementara itu, Pemprov Papua yang bertugas membangun jalan pendekat sepanjang 30 meter dan jembatan pendekat sepanjang 270 meter dari sisi Holtekamp juga telah merampungkan pekerjaannya.

Demikian halnya Pemkot Jayapura, telah menyelesaikan pembangunan jalan pendekat sisi Hamadi sepanjang 320 meter.

Total biaya pembangunan Jembatan Holtekamp sebesar Rp 1,3 triliun. Untuk konstruksi jembatan sudah selesai, saat ini tengah menyelesaikan jalan pendekat jembatan ke Skouw, masih ada 7 kilometer lagi yang belum diaspal.

"Namun, itu kini sedang dalam pengerjaan dan akan selesai bulan Juli 2019 dan siap diresmikan," imbuh Basuki.

Jembatan penghubung Holtekamp dan Hamadi diatas teluk Youtefa, Papua.PP Construction and Investment Jembatan penghubung Holtekamp dan Hamadi diatas teluk Youtefa, Papua.

Jembatan Holtekamp merupakan jembatan pertama dimana pembangunan pelengkung baja sepanajng 112,5 meter dengan tinggi 20 meter dibuat utuh PT PAL Indonesia.

Pelengkung seberat 2.000 ton itu kemudian diangkut dengan menggunakan kapal dan menempuh perjalanan dari Surabaya ke Papua sepanjang 3.200 kilometer.

Museum Rekor Indonesia (MURI) sebelumnya memberikan dua rekor pada proyek ini, yaitu rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.

Jembatan holtekamp yang akan jadi ikon JayapuraKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Jembatan holtekamp yang akan jadi ikon Jayapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com