Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Lumbung Padi Nasional, Sulawesi Selatan Punya Dua Bendungan Baru

Kompas.com - 01/04/2019, 12:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua bendungan di Sulawesi Selatan segera rampung pekerjaannya. Keduanya yaitu Bendungan Paselloreng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo dan Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah pusat mendukung rencana Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

"Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektara yang sudah sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air yang berkelanjutan dari bendungan," ucap Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2019).

Hingga kini, konstruksi Bendungan Paselloreng telah mencapai 95 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2019.

Luas bendungan yang dibangun sejak Juni 2015 itu mencapai 169 hektar dengan kapasitas tampung 138 juta meter kubik untuk mengairi 7.000 hektar sawah.

Baca juga: Dua Bendungan Diharapkan Dapat Atasi Defisit Air Bersih Jakarta

Bendungan multifungsi senilai Rp 793 miliar ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk 4 kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter per detik.

Juga konservasi sumber daya air, pengendalian banjir Sungai Gilireng (1002 meter kubik per detik), perikanan air tawar, pengembangan pariwisata, dan potensi listrik 2,5 megawatt.

Bendungan PasselorengKementerian PUPR Bendungan Passeloreng

Sementara itu, Bendungan Karalloe yang dibangun sejak Desember 2013 lalu, saat ini progresnya telah mencapai 92 persen. Luas area genangan 145 hektar dengan kapasitas tampung sebesar 40 juta meter kubik.

Bendungan yang dibangun dengan investasi Rp 568 miliar ini bermanfaat untuk mengairi 7 ribu hektar, air baku 450 liter per detik dan potensi listrik 3-5 megawatt.

Selain kedua bendungan bendungan tersebut, pemerintah juga membangun Bendungan Pamukkulu yang konstruksinya dimulai pada November 2017. Saat ini progres bendungan tersebut baru mencapai 2,8 persen.

Adapun luas genangan bendungan ini mencapai 126 hektare dengan kapasitas tampung 97,3 juta meter kubik.

Bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi seluas 6.256 hektar, sumber air baku sebesar 0,13 meter kubik per detik, dan mengurangi banjir 2,5 meter kubik per detik. Biaya pembangunan Bendungan Pamukkulu mencapai Rp 1,7 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com