Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Segera Terapkan Teknologi Pembatas Kecepatan Kendaraan

Kompas.com - 30/03/2019, 14:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sejumlah negara di dunia menciptakan teknologi untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan demi keselamatan para pengendaranya.

Salah satunya yaitu sistem pembatas kecepatan kendaraan yang akan berlaku wajib pada semua mobil baru di Eropa.

Kesepakatan ini tercantum dalam pembicaraan yang dilakukan oleh Komisi Eropa, salah satu lembaga di Uni Eropa, pada minggu ini.

Isinya antara lain menyangkut kondisi fisik pengemudi, gangguan dari lingkungan di sekitarnya, serta bantuan pemeliharaan jalur.

Baca juga: Jasa Marga Bakal Terapkan Sistem Transaksi RFID di 200 Gerbang Tol

"Banyak hal baru, khususnya untuk kendaraan kelas atas. Kami ingin meningkatkan tingkat keamanan dan membuka akses bagi mobilitas kendaraan yang terhubung secara otomatis pada masa mendatang," kata Komisioner Komisi Eropa Elzbieta Bienkowska, seperti dilansir Dezeen, Jumat (29/3/2019).

Teknologi terkini yang dibuat yakni Intelligent Speed Assistance (ISA), yang memungkinkan pengemudi mobil membatasi kecepatan kendaraannya.

Kehadiran teknologi ini diharapkan memengaruhi penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas yang bisa mengakibatkan cedera dan kematian pengendara.

Dewan Keselamatan Transportasi Eropa menyatakan, ISA diperkirakan akan mengurangi kecelakaan hingga 30 persen dan risiko kematian sampai 20 persen.

Teknologi tersebut secara otomatis akan membatasi tenaga mesin mobil agar tidak melaju melewati kecepatan yang ditentukan.

Nantinya di sepanjang jalan yang menjadi lokasi percobaan akan dipasang kamera pengawas yang mampu mendeteksi kecepatan kendaraan yang melewati batas.

Kamera itu terhubung dengan GPS dan akan memberi tahu secara aktif kepada para pengemudi seberapa maksimal kecepatan kendaraannya.

Kendaraan yang menjadi sasarannya dan wajib mengikuti aturan tersebut yakni mobil, van, truk, dan bus.

Sistem pengereman darurat yang canggih dan sabuk pengaman diminta untuk ditingkatkan agar menjadi fitur wajib bagi mobil pribadi dan van baru di Eropa.

Sementara truk dan bus diminta untuk menerapkan sistem yang membuatnya tetap terlihat saat di jalan lurus dan berbelok.

Selain itu, memasang alat di bagian depan dan samping kendaraan untuk mendeteksi dan memperingatkan pengguna jalan lain di dekatnya.

Namun, kebijakan ini masih membutuhkan persetujuan lebih lanjut dari parlemen dan Dewan Eropa sebelum diimplementasikan.

Komisi Eropa mengharapkan usulan ini akan menyelamatkan lebih dari 25.000 jiwa dan menghindari setidaknya 140.000 cedera serius hingga tahun 2038.

Hal itu dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan mengurangi angka kematian dan cedera sampai angka nol di jalan-jalan Eropa pada tahun 2050.

"Setiap tahun ada 25.000 orang kehilangan nyawa di jalanan Eropa. Sebagian besar disebabkan kesalahan manusia. Kita harus bertindak untuk mengubahnya. Fitur keselamatan yang baru nanti akan diwajibkan," jelas Bienkowska.

Sementara itu, Departemen Transportasi Inggris mengonfirmasi bahwa langkah-langkah tersebut akan berlaku di Inggris, meskipun nantinya tidak termasuk dalam Uni Eropa.

Langkah ini diharapkan memberikan perubahan dalam keselamatan pengguna jalan di seluruh Eropa, termasuk di Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com