JAKARTA, KOMPAS.com - PT Intiland Development Tbk membukukan pendapatan usaha pada 2018 sebesar Rp 2,6 triliun atau naik 16 persen dibandingkan perolehan tahun 2017 yang mencapai Rp 2,2 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, meski kondisi pasar properti secara umum cenderung masih flat, namun beberapa proyek berhasil meningkatkan penjualan.
Baca juga: Intiland Cetak Rp 330 Miliar dari Penjualan The Rosebay
"Meningkatnya pendapatan usaha terutama didorong oleh pengakuan penjualan dari proyel-proyek yang masuk tahap penyelesaian," ujar Archied dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/3/2019).
Meningkatnya pendapatan usaha pada 2018 ditopang oleh kontribusi development income di segmen mixed-use dan high rise, perumahan, dan kawasan industri.
Pendapatan usaha development income memberikan kontribusi sebesar Rp 2,0 triliun atau 76,6 persen dari total keseluruhan.
Peningkatan pendapatan juga diperoleh dari recurring income yang mencapai Rp 596,4 miliar atau sebesar 23,4 persen dari jumlah total.
Archied menuturkan, pendapatan recurring income meningkat 12,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kontribusi ini berasal dari peningkatan kinerja pendapatan dari segmen investasi properti, seperti pengelolaan kawasan, fasilitas olahraga, penyewaan perkantoran dan ritel, serta fasilitas standart factory building di kawasan industri.
Selain itu segmen pengembangan mixed-use dan high rise masih memberikan kontribusi paling besar yakni mencapai Rp 819,2 miliar atau sebesar 32,1 persen. Pendapatan segmen ini meningkat 16,8 persen dibanding tahun lalu.
Baca juga: Intiland Butuh 3 Tahun Selesaikan Struktur The Rosebay
Peningkatan ini diperoleh dari pengakuan penjualan proyek yang masuk tahap penyelesaian antara lain apartemen 1Park Avenue, Regatta, Praxis, Graha Golf, The Rosebay, dan Spazio Tower.
Kontribusi terbesar lainnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan yang mencapai Rp 629,9 miliar atau sebesar 24,7 persen.
Pendapatan usaha ini melonjak sebesr 50 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan Rp 420 miliar.
Archied mengungkapkan, peningkatan ini berasal dari pengakuan penjualan unit-unit rumah di Graha Natura, Serenia Hills, Magnolia Residence, Talaga Bestari, Graha Famili, dan Griya Semanan yang sudah dalam tahap serah terima.
Sementara segmen pengembangan kawasan industri mencatatkan pendapatan sebesar Rp 507 miliar atau 19,9 persen. Pendapatan ini didapatkan dari penjualan lahan industri di kawasan Ngoro Industrial Park di Mojokerto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.