Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Pengamat soal Pembangunan Tol Lampung hingga Aceh

Kompas.com - 27/03/2019, 19:38 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerataan pembangunan yang dilakukan pemerintah, salah satunya dengan membangun jaringan Tol Trans-Sumatera dinilai belum tepat dilaksanakan.

Sebab, selain membutuhkan investasi sangat besar, pengguna jalan tol tersebut juga masih dipertanyakan.

"Terus terang saja, pembangunan tol dari Lampung sampai Aceh itu yang lewat nanti siapa?" kata pengamat infrastruktur Bambang Susanto Priyohadi kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2019).

Memang, kata dia, di beberapa wilayah Sumatera membutuhkan pembangunan jalan tol lantaran pertumbuhan ekonominya sudah bersifat regional.

Misalnya, wilayah seperti Medan dan Palembang, yang tingkat perekonomiannya relatif lebih bagus dibandingkan wilayah lainnya.

Pembangunan jalan tol di kedua wilayah ini sangat mendesak untuk direalisasikan guna mempercepat mobilitas orang, barang, dan jasa.

Baca juga: Pengamat Prediksi Tol Aceh Bakal Sepi Saat Beroperasi

Namun, untuk wilayah lain yang belum menerapkan sistem ekonomi regional, menurut Bambang, tidak memerlukan jalan tol.

"Itu pun (di Medan dan Palembang) hanya untuk kebutuhan urban, bukan regional. Padahal jalan tol itu sebagian besar untuk mendukung kebutuhan regional. Ini yang jadi penting, karena poin urgensinya tidak muncul di situ," imbuh dia.

Alangkah lebih baik, Bambang menilai, bila jalan arteri atau jalan nasional yang ada saat ini ditingkatkan kualitasnya.

Dengan demikian, dampak pertumbuhan ekonomi pun dapat lebih cepat dirasakan oleh masyarakat.

"Kalau jalan tol itu sifatnya free way, tidak boleh berhenti. Nah nanti pertumbuhan apa yang akan dibangun di situ. Jadi jalan nasional yang harus diperkuat, jangan jalan tol," tuntasnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menilai, masyarakat Aceh sangat mendukung pembangunan proyek Tol Banda Aceh-Sigli. Hal itu terlihat dari proses pembebasan lahan yang berjalan cukup cepat.

Baca juga: Soal Perkembangan Tol Aceh, Pengamat: Jokowi Over-claimed

Menurut dia, sejauh ini lahan yang telah dibebaskan dan dibersihkan mencapai 21 kilometer dari total kebutuhan sepanjang 75 kilometer.

Padahal, groundbreaking atau peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan baru dilaksanakan pada pertengahan Desember 2018.

"Laporan yang saya terima hari ini melampaui target," kata Jokowi seperti dilansir dari Antaranews.com, Selasa (26/3/2019).

Ia menilai, pesatnya pembangunan jalan tol ini tidak terlepas dari dukungan dan keinginan masyarakat Aceh untuk segera memiliki jalan tol yang tersambung hingga ke Lampung.

"Masyarakat Aceh sangat mendukung sekali kehadiran tol sebab pembangunannya berjalan lancar. Tapi kalau pembebasannya bermasalah berarti itu tidak mendukung," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com