KOMPAS.com - Konsep kantor bersama atau co-working space kian berkembang. Bahkan saat ini, konsep co-working mulai ditawarkan dengan ide baru, yakni menggabungkan dengan co-living dan bisnis perhotelan.
Co-living dan co-working
Co-living dan co-working merupakan istilah yang mulai berkembang. Keduanya tak hanya menawarkan ruang komunal. Namun juga mendorong penghuni atau komunitas untuk berinteraksi dan berkolaborasi.
HVS Singapore dalam laporannya yang berjudul "In Focus: Singapore, The Reinvention of Co-Living" mengatakan kini mulai ada operator yang menawarkan kedua jasa tersebut sekaligus.
The Colective misalnya. Operator ruang komunal yang didirikan pada 2012 ini menawarkan berbagai fasilitas seperti apartemen mikro, ruang kerja bersama, dapur, restoran, bioskop, pusat kebugaran, hingga spa.
Operator ini kini mengoperasikan bisnisnya di berbagai kota dunia.
Selain The Colective ada pula WeWork yang juga masuk ke bisnis ini. Jaringan operator co-working space ini bahkan mengeluarkan merek khusus yakni WeLive.
Adapula Roam yang beroperasi di beberapa kota termasuk Bali, Miami, Tokyo, dan San Francisco.
Selain itu, kolaborasi antara fungsi co-living dan co-working juga terjadi di beberapa tempat lain seperti:
AngkorHUB, Kamboja, Outpost dan Bali Bustle di Indonesia, Sun and Co yang berasal dari Spanyol, KoHub dan KohSpace dari Thailand.
Konsep co-living dan hotel
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan