SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura telah lama dikenal sebagai lokasi yang menarik bagi perusahaan multinasional untuk mendirikan kantor pusat regional mereka di kawasan Asia Pasifik.
Hal ini karena lokasi Singapura begitu strategis, memiliki sumber daya manusia terampil dan mumpuni, menawarkan kemudahan berbisnis, infrastruktur kelas dunia, serta sistem ekonomi dan politik yang stabil.
Sejumlah besar perusahaan multinasional di berbagai sektor, terutama keuangan, teknologi informasi, e-commerce, farmasi, elektronik, otomotif, dan jaringan media sosial, membuka kantor regionalnya di negara dengan luas wilayah 721 kilometer persegi ini.
Sebut saja Facebook, Apple, Twitter, CIC, Sony, Rakuten, BMW, Philips, Bayer AG, General Electrics, Procter & Gamble, Unilever, dan lain-lain.
Bahkan, orang-orang kaya tajir melintir dengan sebutan ultra high net worth individual (UHNWI) yang memperoleh kekayaannya dari sektor properti, menjadikan Singapura sebagai tempat tinggal mereka.
Dengan jumlah miliarder yang bermukim, menempatkan Singapura di peringkat keempat seluruh dunia sebagai rumah impian setelah China, Amerika, dan Inggris.
Tentu saja, ini potensi dan peluang besar bagi para pengembang dan perusahaan properti untuk berlomba menawarkan aneka produk yang sesuai dengan kantong, dan gaya hidup para jutawan dan miliarder tersebut.
Salah satu pengembang yang menawarkan properti spesifik untuk kalangan atas ini adalah GuocoLand Limited.
Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Singapura pada 1978 ini, tengah memasarkan apartemen Wallich Residence sebanyak 181 unit.
Ini adalah rekor baru setelah lebih dari 20 tahun Singapura vakum dari pembangunan pencakar langit-pencakar langit dengan ketinggian di atas 280 meter.
Tanjong Pagar Vertical City mengalahkan hegemoni tiga bangunan lainnya yang mengangkasa sekitar 280 meter.
Ketiganya adalah One Raffles Place yang selesai dibangun tahun 1988, UOB Plaza One tahun 1992, dan Republic Plaza tahun 1995.
Selain tertinggi, lebih dari itu, apartemen ini juga dirancang dengan desain berkualitas, dan berkelanjutan, serta ramah lingkungan.
Wallich Residence menempati area mulai dari level 39 atau 180 meter di atas permukaan laut hingga puncak gedung di level 64 atau 290 meter di atas permukaan laut.
Tersedia tipikal unit satu kamar tidur mulai ukuran 60 meter persegi, dua kamar tidur berdimensi mulai 80 meter persegi, tiga kamar tidur mulai 102 meter persegi, empat kamar tidur seluas 154 meter persegi, griya tawang seluas 326 meter persegi, dan super griya tawang dengan dimensi 1.961 meter persegi.
"Harga perdana sekitar 3.200 dollar Singapura per kaki persegi," sebut General Manager Residential GuocoLand Dora Chng.
Apartemen ini dilengkapi fasilitas cabanas, sky garden, anjungan pandang, gym, ruang makan, infinity pool, dipping pool, dan jacuzzi seluruhnya di lantai 39 yang dinamakan Social Level.
Wallich Residence merupakan bagian dari pengembangan multifungsi Tanjong Pagar Vertical City seluas 1,5 hektar.
GuocoLand mengalokasikan dana senilai 3,2 miliar dollar Singapura atau ekuivalen Rp 33,2 triliun sebagai investasi.
Tanjong Pagar Vertical City dirancang oleh arsitek kelas dunia Skidmore, Owings and Merrill (SOM) yang juga popular karena mendesain Burj Khalifa Dubai, Uni Emirat Arab.
Selain Wallich Residence juga mengintegrasikan perkantoran Grade A Guoco Tower seluas 82.683 meter persegi, ruang ritel seluas 9.290 meter persegi, taman kota seluas 9.290 meter persegi, dan hotel Sofitel Singapore City Centre sebanyak 222 kamar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.