Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Rini: Saya Lihat di Mana-mana Jalan Berlubang, Tergenang Air

Kompas.com - 18/03/2019, 20:43 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Rini Soemarno punya cerita tentang Belawan.

Kisahnya itu disampaikan saat meresmikan proyek strategis sekaligus kantor pusat PT Pelindo (Persero) I, di Belawan, Minggu (17/3/2019).

Kedatangannya kali ini merupakan yang ketiga. Sebelumnya, dia selalu kecewa dan marah-marah, karena melihat infrastruktur jalan tergenang air, dan berlubang.

"Waktu saya ke sini, marah-marah terus. Saya lihat di mana-mana tergenang air, jalanan berlubang. Jadi kemarin, waktu Pak Bambang nawarin untuk datang ke sini, saya minta ditunjukin foto-fotonya dulu apakah benar sudah bagus. Alhamdulillah, karena sudah bagus, jadi saya bilang mau datang," tutur Rini.

Karena itu, dia mengucapkan selamat kepada seluruh karyawan dan direksi Pelindo I yang sudah melakukan transformasi besar-besaran.

Menurut Rini, Pelindo I adalah gerbang utama untuk Indonesia dan Asia Bagian Barat (India dan Timur Tengah).

Baca juga: Ini Tampilan Pelabuhan Sibolga yang Diklaim Terbaik se-Asia Pasifik

Pelindo I, kata Rini, harus bisa menunjukkan diri sebagai operator pelabuhan berstandar internasional.

"Ini yang saya dorong terus. Dan memang saya selalu ganggu Pak Bambang, saya gak mau ke sana dulu, ntar saya ngomel melulu. Ntar, repot kalo saya ngomel melulu. Jadi sampai terlihat, ternyata begitu banyak proyek strategis yang ditangani Pak Bambang tahun 2016," ucap Rini disambut riuh tepuk tangan.

Proyek strategis itu, lanjut dia, mulai dari Pelabuhan Kualatanjung, Sibolga, Belawan, dan Tanjungbalai-Asahan.

Ditambah lagi dengan keputusan membangun kantor pusat di Belawan membuat konektivitas semakin cepat dan efesien.

Sebelumnya, kantor Pelindo I berada di Jalan Krakatau Ujung Nomor 100, Tanjungmulia, Kecamatan Medandeli, Kota Medan.

"Kantor pelabuhan itu harus ada di pelabuhan, bukan di kota. Ini keputusan yang sangat tepat. Saya yakin dengan ini Pelindo 1 akan bangkit dan mempunyai operasi yang lebih besar ke depannya di banding pelabuhan-pelabuhan lain," tambah Rini.

Dia pun menargetkan BUMN ini dapat meraih pendapatan minimal Rp 1 triliun tahun ini. Pasalnya, pada 2018 pendapatan Pelindo I mencapai Rp 911 miliar.

Pelindo I belum masuk daftar 25 perusahaan pelat merah yang mencetak pendapatan di atas Rp 1 triliun.

Karena itu, Rini mengharapkan, Pelindo I menambah daftar tersebut pada 2019. Alasan Rini, posisi Pelindo I demikian strategis jika dilihat dari faktor geografis.

"Pemerintah juga mendorong upaya kemitraan dengan Pertamina. Pelindo akan mengelola pelabuhan-pelabuhan tempat beroperasinya kegiatan Pertamina," ucap Rini.

Dengan begitu, perekonomian Indonesia akan terus semakin maju. Hal ini setidaknya telah dibuktikan oleh catatan total keuntungan BUMN pada 2014 sebesar Rp 142 triliun naik menjadi Rp 190 triliun pada akhir 2018.

Begitu juga aset BUMN dari Rp 4.500 triliun pada akhir 2014, menjadi Rp 8.020 triliun pada akhir 2018.

Lima proyek strategis

Pelabuhan SibolgaDok. Kementerian Perhubungan Pelabuhan Sibolga
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana menjelaskan lima proyek strategis yang sudah selesai dikerjakan, adalah pertama, program penataan Pelabuhan Belawan tahap dua meliputi pembangunan Car Terminal berkapasitas 8.000 unit mobil per bulan.

Kemudian, pembangunan Terminal Curah Kering berupa fasilitas gudang dan conveyor untuk bongkar muat kargo dengan produktivitas 700 sampai 1.000 ton per jam.

Selanjutnya pembangunan tiga unit tangki timbun CPO antar pulau dengan kapasitas 9.000 ton.

Berikutnya berbagai fasilitas pendukung misalnya Terminal Shorebase, gedung kantor terpadu, gerbang pelabuhan, Rigid Pavement jalan pelabuhan dan Gate Terpadu Terminal Peti Kemas Belawan.

Proyek strategis lainnya yaitu pembangunan Terminal Penumpang Berstandar Bandara di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan dan Sri Bintang Utara.

Lalu pemasangan fix crane dan perpanjangan dermaga sepanjang 70 meter di Terminal Petikemas Keperintisan Sei Kolak Kijang.

Modernisasi kapal tunda dan kapal pandu menjadi proyek strategis ke empat yang telah diselesaikan.

Khusus Kapal Tunda, Pelindo I menghadirkan dua unit berkapasitas 2 x 1.000 HP dan dua unit berkapasitias 2 x 2.000 HP.

Sedangkan untuk Kapal Pandu, ada tiga unit Kapal Pandu berkapasitas 2 x 600 HP dan berkecapatan 200 knots, serta empat unit Kapal Pandu berkapasitas 2 x 500 HP berkecepatan 25 knots.

Terakhir, modernisasi peralatan bongkar muat berupa 20 unit terminal tractor di Belawan International Container Terminal (BICT) dan 3 unit mesin Rubber Tyred Gantry (RTG) di Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB).

"Proyek strategis ini tujuannya meningkatkan kapasitas dan kecepatan pelayanan, untuk kinerja yang lebih baik. Selain itu, diharapkan mampu menurunkan biaya logistik nasional, mendorong dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi," tuntas Bambang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau