MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Rini Soemarno punya cerita tentang Belawan.
Kisahnya itu disampaikan saat meresmikan proyek strategis sekaligus kantor pusat PT Pelindo (Persero) I, di Belawan, Minggu (17/3/2019).
Kedatangannya kali ini merupakan yang ketiga. Sebelumnya, dia selalu kecewa dan marah-marah, karena melihat infrastruktur jalan tergenang air, dan berlubang.
"Waktu saya ke sini, marah-marah terus. Saya lihat di mana-mana tergenang air, jalanan berlubang. Jadi kemarin, waktu Pak Bambang nawarin untuk datang ke sini, saya minta ditunjukin foto-fotonya dulu apakah benar sudah bagus. Alhamdulillah, karena sudah bagus, jadi saya bilang mau datang," tutur Rini.
Karena itu, dia mengucapkan selamat kepada seluruh karyawan dan direksi Pelindo I yang sudah melakukan transformasi besar-besaran.
Menurut Rini, Pelindo I adalah gerbang utama untuk Indonesia dan Asia Bagian Barat (India dan Timur Tengah).
Baca juga: Ini Tampilan Pelabuhan Sibolga yang Diklaim Terbaik se-Asia Pasifik
Pelindo I, kata Rini, harus bisa menunjukkan diri sebagai operator pelabuhan berstandar internasional.
"Ini yang saya dorong terus. Dan memang saya selalu ganggu Pak Bambang, saya gak mau ke sana dulu, ntar saya ngomel melulu. Ntar, repot kalo saya ngomel melulu. Jadi sampai terlihat, ternyata begitu banyak proyek strategis yang ditangani Pak Bambang tahun 2016," ucap Rini disambut riuh tepuk tangan.
Proyek strategis itu, lanjut dia, mulai dari Pelabuhan Kualatanjung, Sibolga, Belawan, dan Tanjungbalai-Asahan.
Ditambah lagi dengan keputusan membangun kantor pusat di Belawan membuat konektivitas semakin cepat dan efesien.
Sebelumnya, kantor Pelindo I berada di Jalan Krakatau Ujung Nomor 100, Tanjungmulia, Kecamatan Medandeli, Kota Medan.
"Kantor pelabuhan itu harus ada di pelabuhan, bukan di kota. Ini keputusan yang sangat tepat. Saya yakin dengan ini Pelindo 1 akan bangkit dan mempunyai operasi yang lebih besar ke depannya di banding pelabuhan-pelabuhan lain," tambah Rini.
Dia pun menargetkan BUMN ini dapat meraih pendapatan minimal Rp 1 triliun tahun ini. Pasalnya, pada 2018 pendapatan Pelindo I mencapai Rp 911 miliar.
Pelindo I belum masuk daftar 25 perusahaan pelat merah yang mencetak pendapatan di atas Rp 1 triliun.
Karena itu, Rini mengharapkan, Pelindo I menambah daftar tersebut pada 2019. Alasan Rini, posisi Pelindo I demikian strategis jika dilihat dari faktor geografis.