Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Gedung Ini Melindungi Interior dari Sinar Matahari

Kompas.com - 12/03/2019, 13:16 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Chieng Yen Community House di Vietnam merupakan tempat berkumpul dan atraksi wisata yang dirancang oleh 1+1>2 Architects yang dikepalai oleh Hoang Thuc Hao.

Penduduk sekitar menggunakannya sebagai ruang pertemuan, pusat informasi, dan pusat kegiatan.

Gedung pertemuan ini berada di tengah hutan. Meski begitu, lokasi gedung dapat dengan mudah dilintasi dari beberapa desa terdekat.

Baca juga: Arsitek China Rancang Atap Lipat Pasar Tradisional

Oleh karenanya, tempat ini sering dikunjungi turis yang ingin menikmati pemandangan sekitar. Lebih lanjut, pembangunan gedung menggunakan material serta metode konstruksi lokal.

"Rumah ini muncul untuk menjadi pusat perhatian yang unik dan familiar," ujar Hoang Thuc Hao.

Uniknya rancangan atap yang menghadap ke barat memberikan keteduhan dari sinar matahari yang kuatDo Minh Duc Uniknya rancangan atap yang menghadap ke barat memberikan keteduhan dari sinar matahari yang kuat
Pekerja lokal dipekerjakan untuk membangun dinding blok tanah. Penggunaan material ini berfungsi untuk mengurangi biaya proyek.

Bata tersebut disandarkan pada fondasi beton yang menopang struktur bambu. Struktur ini menyambung langsung dengan atap yang terbuat dari daun palem dan kayu.

Atap tersebut dirancang dengan model teras yang menutupi interior dari panas. Keunikan atap ini juga terlihat dari bentuknya yang seolah melindungi bangunan.

Uniknya rancangan atap yang menghadap ke barat memberikan keteduhan dari sinar matahari yang kuat, sementara bukaan pada pintu masuk berbentuk melengkung menjadi jalan masuk untuk aliran udara dan cahaya.

Sementara ruang terbuka pada bagian depan bangunan berfungsi sebagai area komunal.Do Minh Duc Sementara ruang terbuka pada bagian depan bangunan berfungsi sebagai area komunal.
Di dalam interior, atap ini seakan terpisah oleh ventilasi yang berfungsi mengalirkan udara dan cahaya matahari.

Sementara ruang terbuka pada bagian depan bangunan berfungsi sebagai area komunal. Area ini dirancang dengan bentuk amfiteater, di sela-sela tempat duduk terdapat tangga batu menuju ke dalam bangunan.

Selain itu, dinding bata dibangun mengelilingi dan membungkus ruang utama yang diapit oleh dapur, toilet, dan ruang kantor.

Sama seperti tren rancangan gedung dengan konsep berkelanjutan, bangunan ini memanfaatkan aliran air terjun di sekitarnya sebagai pembangkit listrik. Air hujan yang melimpah juga dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com