Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HIMKI Bidik Ekspor Mebel 5 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 11/03/2019, 21:31 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspor barang-barang mebel dan kerajinan ditargetkan meningkat hingga 5 miliar dollar AS atau setara Rp 71,4 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Saat ini, nilai ekspor kedua produk itu baru mencapai 2,5 miliar dollar AS atau setara Rp 35,7 triliun.

Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto menyebut, ada beberapa langkah yang tengah disiapkan untuk mengejar target tersebut.

"Pertama pengembangan pasar melalui pameran internasional baik di luar negeri mapun pameran internasional di dalam negeri," kata Soenoto di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Baca juga: China Jangan Dimusuhi, tapi Diajak Bermitra

Hal lain yakni mengembangkan desain yang ada dengan memanfaatkan bahan baku yang hanya bisa ditemukan di Indonesia, seperti rotan, pelepah pisang hingga enceng gondok.

"Indonesia mestinya sangat kaya dalam pengembangan desain karena terilhami kayanya bahan baku. Di Jerman, tidak ada enceng gondok, tidak ada pelepah pisang. Tapi di sini ada yang bisa diolah menjadi furnitur," ungkap Soenoto.

Hal lain yang juga turut dikembangkan yakni riset. Saat ini sudah ada Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah, yang diharapkan dapat membantu pengembangan material yang ada.

"Ke depan HIMKI akan dijalankan secara profesional bukan secara amatiran karena dijalankan oleh orang-orang sekolahan. Karena thesis-thesis-nya dilakukan secara ilmiah," ujarnya.

Soenoto menambahkan, pangsa pasar industri mebel dan kerajinan Indonesia sebenarnya cukup besar. Hal itu disebabkan kedua produk ini merupakan salah satu kebutuhan primer yang selalu dibeli masyarakat.

Selain itu, industri ini juga diyakini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 lalu, tercatat ada 1.918 unit usaha skala menengah besar yang menyerap hampir 200.000 tenaga kerja langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com