Orang Kaya Asia Lebih Suka Berinvestasi di Dalam Negeri

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Attitude yang dilansir Knight Frank menyatakan sepanjang 2018 sebanyak 27 persen dari kalangan ultra high net worth individuals (UHNWI) atau kalangan ultra kaya di Asia membeli hunian di negara asalnya.

Sementara sebanyak 23 persen dari kalangan tersebut membeli properti berupa rumah di luar negara tempat mereka tinggal.

Survei tersebut mengambil sampel dari banker swasta dan para penasihat kekayaan yang mengelola dana klien lebih dari 3 triliun dollar AS ekuivalen Rp 42.844 triliun.

Lebih lanjut, pada periode 2019-2020, sekitar 26 persen dari kalangan ini berencana untuk membeli rumah di negara asalnya pada periode 2019-2020.

Sedangkan sekitar 25 persen dari kalangan tersebut berencana untuk memiliki di luar negara tempat mereka tinggal.

Investasi

Dalam hal investasi, sebanyak 53 persen kalangan ultra kaya di Asia memiliki investasi terkait properti (tidak termasuk rumah pertama dan kedua) di negara asal dan 32 persen mempunyai investasi di luar negeri.

Data menunjukkan, sebanyak 34 persen kalangan UHNWI berinvestasi di sektor properti di negara mereka tinggal sepanjang 2018. Pada tahun yang sama, kalangan super kaya itu juga berinvestasi di luar negeri dengan persentase 24 persen.

Survei ini juga mengemukakan, sekitar 33 persen kalangan UNHWI memiliki rencana untuk berinvestasi di sektor properti pada periode 2019-2020 di dalam negeri, sementara 24 persennya memilih untuk berinvestasi di luar negeri.

Sedangkan rerata orang ultra kaya di Asia memiliki 3,92 rumah dengan keinginan untuk berinvestasi di Australia. Selain itu, mereka juga memiliki keinginan untuk berinvestasi di AS, Inggris, Kanada, dan Singapura.