KOMPAS.com - Sekelompok peneliti membangun DFAB House di Dubendorf, Swiss. Bangunan eksperimental ini mungkin akan menjadi potret tempat tinggal manusia pada masa depan.
Bagaimana tidak, seluruh proses konstruksinya dikerjakan oleh robot secara digital.
Baca juga: Canggih, Robot Bangun Museum
Melansir Dwell, rumah ini dikembangkan oleh profesor dari ETH Zurich yang bekerja sama dengan profesional di bidang perencanaan dan pakar industri.
DFAB House adalah unit hunian tiga lantai yang berada di atas gedung penelitian dan inovasi milik milik perusahaan riset dan penetilitian, Ema and Eawag.
Menurutnya, bangunan ini adalah tonggak yang menarik bukan hanya bagi arsitektur namun juga untuk sains, budaya, dan tren bangunan digital di masa mendatang.
Rumah ini dibangun dengan menggunakan teknologi Mesh Mould yang memungkinkan robot membangun bekisting sebagai landasan beton.
Bekisting dari jaringan logam tersebut secara manual kemudian diisi dengan beton dan diletakkan di tengah-tengah struktur untuk menopang slab.
Kemudian langit-langit rumah dibangun dari model material prefabrikasi khusus yang disebut Smart Slab.
Struktur bekisting yang dirancang meliuk di dalam rumah mampu menopang berat langit-langit yang mencapai 2,5 ton.
Uniknya, dinding yang menghadap eksterior di lantai ini terbuat dari kaca sehingga mampu mengalirkan cahaya alami ke dalam rumah.
Sedangkan dua lantai di atasnya terbuat dari material kayu prefabrikasi. Masing-masing lantai terdapat dua buah kamar tidur dengan kamar mandi privat di dalamnya.
Dinding di kedua lantai ini terbuat dari membran khusus dengan ketebalan tertentu. Di beberapa sisinya terdapat celah yang terbuat dari kaca dan berfungsi sebagai jendela.
Luas rumah mencakup hampir 200 meter persegi. Hingga saat ini, DFAB House ini masih difungsikan sebagai tempat riset dan pengembangan.
Tak hanya itu, bangunan prefabrikasi itu akan didukung dengan teknologi smart house termasuk peralatan rumah terbaru dan perlindungan dari luar, termasuk dalam mengatur penggunaan energi.
Lebih lanjut, modul photovoltaic yang dipasang di atap akan memenuhi semua kebutuhan listrik di dalam bangunan.
"Teknologi yang ditampilkan di DFAB House memiliki banyak keunggulan," ujar Kohler.
"(Lingkungan) akan jauh lebih baik jika kita membangun dengan teknologi ini. Ekonomi berubah, dan terakhir, seperti yang sudah kita alami di sini, arsitektur juga berubah juga," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.