Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Gratis Dianggap Kontra Produktif

Kompas.com - 28/02/2019, 15:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menegaskan, ide tentang pembebasan biaya masuk jalan tol merupakan langkah kontra produktif.

"Jangankan gratis, penurunan tarif tol pun akan menjadi hal kontra produktif karena memengaruhi iklim investasi," tegas Kris menjawab Kompas.com, Rabu (27/2/2019).

Padahal, Indonesia sedang gencar-gencarnya mengundang investor untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan infrastruktur. 

Dengan adanya wacana ini, dan kalau dijadikan sebuah kebijakan baru tanpa melalui kelayakan studi komprehensif, akan menimbulkan risiko baru.

"Para investor atau badan usaha jalan tol (BUJT) akan memiliki risiko baru terkait kepastian berusaha, dan keamanan berinvestasi di Indonesia," tukas dia.

Baca juga: Enggan Masuk Tol, Sopir Truk Disebut Mengakali Biaya Logistik

Diskursus ihwal rencana penurunan tarif tol muncul setelah pengusaha logistik mengeluhkan mahalnya tarif Tol Trans-Jawa.

Tingginya tarif tol menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh para pengusaha logistik. Mereka harus mengeluarkan ongkos yang lebih besar untuk menunjang usahanya.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Nofrisel mengatakan, penerapan tarif di sepanjang Tol Trans-Jawa berpengaruh signifikan terhadap struktur pengeluaran perusahaan truk.

Dibandingkan melalui jalur tol, para pengusaha truk pun lebih memilih untuk lewat jalur non-tol di sepanjang Pantura.

"Jadi kami berharap bisa dipertimbangkan untuk tarif tol, di-adjust, ditinjau kembali. Sementara yang dilakukan teman-teman Aptrindo ya sebagian tidak lewat jalan tol. Mereka memilih jalur Pantura biasa," ujar Nofrisel, Rabu (6/2/2019).

Tak hanya penurunan, diskursus pembebasan tarif tol pun ikut terangkat menyusul rencana Malaysia 'menggratiskan' beberapa ruas jalan bebas hambatan.

Meski demikian, pengguna jalan tol akan tetap membayar tarif kemacetan tertentu jika tarif tol dihapuskan.

Sebagai gantinya, Pemerintah Malaysia akan membebankan biaya pengembalian investasi tol melalui pajak yang ditarik dari masyarakat.

Sementara di Indonesia, menurut Kris, jika pembebasan tarif dilakukan pada tol yang konsesinya masih aktif, pemerintah harus mengambil alih atau buy out seluruhnya.

Ini berarti termasuk "mengambil alih" seluruh utang-utang BUJT yang bersangkutan, dan lain sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com