KOMPAS.com - Setelah tertunda selama lebih dari dua tahun, National Museum of Qatar segera dibuka pada 28 Maret mendatang.
Museum ini didesain oleh arsitek pemenang Penghargaan Pritzker, Jean Nouvel yang juga berada di balik keindahan Louvre Abu Dhabi.
Sementara proses konstruksinya menelan biaya hingga 434 juta dollar AS atau sekitar Rp 6 triliun tersebut terinspirasi oleh bunga mawar yang tumbuh di gurun Qatar.
Rancangan kompleks seluas 5,3 hektar ini terdiri dari serangkaian cakram yang saling terkait berbagai dimensi dan ukuran.
Dalam setiap ruang kosong antar cakram tersebut terdapat fasad kaca yang memberikan akses cahaya matahari ke dalam ruangan.
Di dalam museum juga terdapat istana putra pendiri Qatar modern, Syekh Abdullah bin Jassim Al Thani.
Di dalamnya terdapat ruang pameran permanen seluas 8.000 meter persegi, ruang pameran sementara 2.000 meter persegi.
Tersedia juga kafe, restoran, toko, serta auditorium dengan 200 kursi. Selain bangunan museum, Jean Nouvel turut merancang taman dengan patung karya seniman Suriah, Simone Fattal pada bagian tengahnya.
Narasi museum dibuat mengalir dan disajikan dalam 11 galeri atau sepanjang 1,5 kilometer. Sepanjang perjalanan di dalam museum, pengunjung akan disuguhi perjalanan dan sejarah Qatar yang terbagi dalam tiga bab, yakni awal, kehidupan di Qatar, dan pembangunannya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan