Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Terapung Ini Anti Badai

Kompas.com - 26/02/2019, 14:51 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Miami Yacht Show bulan ini meluncurkan rumah terapung yang dapat bergerak di atas air hingga kecepatan 7 knot.

Perusahaan di balik rancangan rumah terapung ini, Arkup bekerja sama dengan merek perabot asal Brasil, Artefacto.

Rancangan rumah terapung itu merupakan ide dari salah satu pendiri Arkup, Arnaud Luguet karena melihat pihak berwenang setempat sedang berjuang dan bersiap untuk menghadapi dampak dari perbahan iklim.

Luguet melihat rumah terapung merupakan cara agar masyarakat menjadi lebih tangguh.

Rancangan rumah terapung itu merupakan ide dari salah satu pendiri Arkup, Arnaud LuguetArkup Rancangan rumah terapung itu merupakan ide dari salah satu pendiri Arkup, Arnaud Luguet
Untuk itu dia bekerja sama dengan Nicolas Deroiun dan mendirikan Arkup untuk mewujudkan mimpinya membangun model hunian ini.

"Kami ingin menyediakan rumah terapung atau rumah perahu yang berkelanjutan dan mobile untuk generasi selanjutnya," ujar Deroin seperti dikutip dari Business Insider.

Hunian terapung yang dibangun seluas 241 meter persegi tersebut digadang-gadang dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi iklim bahkan saat badai.

Menurut ahli klimatologi Miami menjadi salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Tak hanya itu untuk mendukung konsep berkelanjutan, rumah ini juga dibangun dengan atap yang sekaligus berfungsi sebagai panel surya.Arkup Tak hanya itu untuk mendukung konsep berkelanjutan, rumah ini juga dibangun dengan atap yang sekaligus berfungsi sebagai panel surya.
Sistem hidrolik yang digunakan membuat struktur ini dapat bertahan di tempatnya dan diklaim dapat menahan angin dengan kecepatan hingga hingga 249 kilometer per jam atau badai dengan kategori 4.

Properti ini dirancang dengan 4 kamar tidur, 4,5 kamar mandi. Selain itu, rumah ini didesain dengan dinding dan kaca.

Tak hanya itu untuk mendukung konsep berkelanjutan, rumah ini juga dibangun dengan atap yang sekaligus berfungsi sebagai panel surya.

Rumah terapung ini didesain dengan dinding dan kaca.Arkup Rumah terapung ini didesain dengan dinding dan kaca.

Selain itu, penutup bangunan ini juga dilengkapi dengan sistem pemanen air hujan. Alat ini akan mengumpulkan dan memurnikan air hujan sehingga dapat digunakan sesuai permintaan.

Mengutip Forbes, harga yang ditawarkan untuk setiap model rumah terapung ini sekitar 5,4-5,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 75,5 miliar-Rp 81,1 miliar.

Namun harga ini baru perkiraan lantaran Arkup memiliki rencana lain untuk membuat rumah dengan ukuran yang lebih kecil.

Penghuni dapat masuk melalui pintu geser yang langsung mengarah ke ruang tamu. Di luar rumah, tersedia pagar kaca yang didesain tahan guncangan sehingga tidak mengganggu pemandangan. Pagar ini berfungsi sebagai pengahalan dan menjaga keamanan penghuni rumah.

Harga yang ditawarkan untuk setiap model rumah terapung ini sekitar 5,4-5,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 75,5 miliar - Rp 81,1 miliar.Arkup Harga yang ditawarkan untuk setiap model rumah terapung ini sekitar 5,4-5,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 75,5 miliar - Rp 81,1 miliar.
Pada bagian dapur dirancang terbuka serta dilengkapi dengan bar dan kompor listrik. Dinding di salah satu bagian dapur dapat dibuka sehingga bisa menampilkan pemandangan luar ruangan.

Sementara salah satu dari empat kamar tidur didesain menghadap langsung ke luar. Kamar tidur juga dilengkapi dengan saluran air yang terhubung langsung dengan bathtub.

Uniknya, posisi bathtub berada di dalam ruangan kamar dan tepat di samping dinding kaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com