JOMBANG, KOMPAS.com - "Tol Trans-Jawa adalah sebuah keniscayaan. Dan kami bangga ikut berpartisipasi membangunnya sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan negeri".
Demikian Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa menutup evaluasinya pada segmen terakhir Tur Inspirasi Tol Trans-Jawa selama dua hari, Minggu (24/2/2019) dan Senin (25/2/2019).
Dari total panjang jalur konektivitas 1.150 kilometer yang membentang dari Merak hingga Banyuwangi ini, Astra Infra berpartisipasi membangun 302 kilometer dalam empat ruas.
Keempat ruas tersebut adalah Tol Tangerang-Merak sepanjang 72,45 kilometer, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 kilometer, Tol Semarang-Solo (72,6 kilometer), serta Tol Jombang-Mojokerto (40,5 kilometer).
Baca juga: Astra Infra Gelar Tur Inspirasi Tol Trans-Jawa 2019
Djap melanjutkan, Tol Trans-Jawa merupakan ikon baru yang disambut eforia masyarakat. Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 21 Desember 2018 lalu, jalan berbayar ini telah memberikan kebanggan tersendiri.
"Sebagai bangsa, kami tentu bangga. Infrastruktur ini telah mampu meningkatkan mobilisasi barang dan jasa dengan efisiensi waktu dan biaya. Tadi kita alami bersama sejak Gerbang Tol Cikupa hingga Jombang. Perjalanan cepat, menyenangkan dan memberikan manfaat positif," tutur Djap.
Dengan perkembangan menggembirakan ini, lanjut dia, Astra Infra akan semakin bersemangat memperluas dan menumbuhkan portofolio infrastruktur khususnya jalan tol, logististik dan pelabuhan, yang merupakan satu di antara tujuh pilar bisnis PT Astra International Tbk.
Selain membangun jalan tol, Astra Infra juga menjalin aliansi strategis bersama sister company Astra Property mengembangkan tempat istirahat atau rest area kelolaan Astra Infra.
Resta Pendoo 456 di ruas Tol Semarang-Solo adalah proyek percontohan tipikal yang akan dikembangkan di ruas-ruas tol lainnya.
Baca juga: Resta Pendopo 456, Rest Area Termegah Tol Trans-Jawa Resmi Dibangun
Tak tanggung-tanggung, untuk membangun Resta Pendopo 456 tahap I ini, Astra Infra-Astra Property menginvestasikan dana senilai Rp 200 miliar.
"Keberadaan rest area ini kami harapkan menambah value sekaligus menumbuhkan perekonomian kawasan sekitar," imbuh Djap.
Untuk mendukung pertumbuhan portofolio dan menjaga momentum bisnis, Astra Infra mengalokasikan dana Rp 800 miliar sebagai belanja modal tahun 2019 ini.
Chief Financial Officer Astra Infra Thomas Tan mengatakan infrastruktur, terutama jalan tol adalah bisnis jangka panjang.
"Tiga tahun pertama kami akui belum mendatangkan profit. Setelah tiga hingga lima tahun, baru pertumbuhan dapat dirasakan. Sebut saja Tol Tangerang-Merak yang mengalami lonjakan 40 persen. Pendapatan saat ini sudah Rp 1 triliun," ungkap Thomas.
Sementara ruas tol lainnya yang masuk jaringan Tol Trans-Jawa akan mendatangkan profit sekitar 2021. Keyakinan ini berdasarkan indikator makin meningkatnya pengguna Jalan Tol Trans-Jawa.
"Sekarang ini masih harus bersabar. Sementara seluruh empat ruas beroperasi dengan baik, trafik akan terus bertumbuh," tuntas Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.