Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebisnis Furnitur Indonesia Masih Kelas "Tukang Jahit"

Kompas.com - 21/02/2019, 19:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspor produk kerajinan dan furnitur Indonesia pada 2018 mencapai 2 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 28,1 triliun.

Dilihat dari nilainya, potensi pengembangan produk ini pun dianggap cukup besar untuk menjangkau pasar luar negeri.

Meski demikian, Ketua Indonesia Furniture Promotion Forum (IFPF) Erie Sasmito menilai, masih ada kelemahan yang dimiliki dari pengrajin kedua produk ini.

"Pelaku industri kita rata-rata UMKM, apalagi yang berorientasi ekspor, itu adalah tukang jahit," kata Erie menjawab pertanyaan Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Tukang jahit yang dimaksud yakni mereka hanya menggarap produk-produk yang dipesan sesuai kriteria, kualitas, dan keinginan buyer. Di lain pihak, hasil kerajinan otentik yang mereka miliki kurang berkembang.

Baca juga: Pengusaha Furnitur Yakin Bisnis Tahun Ini Lebih Moncer

Wakil Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Pusat Dina Hartadi mengungkapkan hal senada.

Menurut dia, dengan potensi ekspor yang besar, seharusnya pengrajin Tanah Air memiliki hasil produk berbeda yang menjadi ciri khas mereka.

"Memang benar ekspor furnitur kita ini lebih banyak sebagai penjahit ya, belum punya brand. Padahal dengan adanya brand itu bisa angkat nilai furnitur sendiri," kata Dina.

Untuk itu, sambung Dina, dengan berkolaborasi para pengrajin bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memiliki ciri khas tersendiri.

Tak hanya dari aspek desain tetapi juga dalam pemilihan material yang akan digunakan.

"Mungkin nanti dengan masuknya HDII karena kita akan membawa komunitas desainer, nanti bisa kerja sama, menciptakan satu desain khusus yang mungkin bisa lebih menjual," tuntas Dina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau