JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kondominium atau apartemen strata masih tergolong lemah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Menurut riset Jones Lang LaSalle (JLL), sebanyak 1.000 unit kondominium terjual selama kuartal IV-2018, dengan tingkat penjualan (sales rate) tahun lalu juga sebesar 60 persen.
Head of Advisory JLL Vivin Harsanto mengatakan, meski total penjualan kondominium masih lemah, namun aktivitas pengembang lokal dan internasional dapat dikatakan masih aktif.
"Terlihat dari adanya peluncuran empat proyek kondominium baru di triwulan keempat," ujar Vivin dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Keempat proyek tersebut diluncurkan oleh pengembang Ciputra dan Intiland Development di Jakarta Selatan.
Baca juga: Hutama Propertindo Lansir Apartemen Rp 300 Jutaan
Sementara Gamaland mengeluarkan proyek di Jakarta Pusat. Adapun pengembang Wika Realty juga merilis proyek kondominium di Jakarta Timur.
Keempat proyek yang dilansir tersebut menambah jumlah ruang sebesar 1.700 unit. Sehingga secara kumulatif jumlah totalnya mencapai 154.000 unit.
Riset JLL juga menunjukkan sejak kuartal I-2015 hingga kuartal IV-2018 penjualan unit kondominium mengalami penurunan.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu, lambatnya pertumbuhan ekonomi, pelemahan mata uang rupiah, dan pajak barang mewah.
Tercatat, selama kurun waktu tersebut, penjualan tertinggi terjadi pada triwulan pertama tahun 2015 dengan lebih dari 4.000 unit.
Sedangkan untuk tahun ini, beberapa pembeli masih berhati-hati, sementara banyak pengembang yang siap meluncurkan proyek setelah masa pemilihan umum.
"Memasuki tahun 2019 dengan harapan bahwa hampir selesainya proyek infrastruktur MRT dan rencana revisi regulasi dapat memberikan dampak positif dalam aktivitas penjualan kondominium," ucap Vivin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.