Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun-tahun Pertama Tol Beroperasi, Arus Kas Jasa Marga Negatif

Kompas.com - 19/02/2019, 15:01 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan usaha jalan tol (BUJT) tidak pernah mengharapkan keuntungan pada tahun-tahun pertama pasca operasionalisasi.

Sebaliknya, mereka justru mengalami negative cash flow saat proyek tersebut beroperasi.

Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal menjelaskan, sejak awal, bisnis jalan tol merupakan bisnis jangka panjang.

Selain itu, juga membutuhkan waktu yang cukup agar lalu lintas harian rata-rata (LHR) cukup optimal.

"Pada periode inilah yang kita siasati bagaimana pengusaha bisa memenuhi kewajiban tepat waktu," kata Donny dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Rest Area Tol Trans-Jawa Sudah Seperti Mal-mal di Jakarta

Kewajiban yang dimaksud seperti membayar utang sindikasi yang dipinjam BUJT untuk membiayai konstruksi.

Untuk memenuhi kewajiban pengembalian tersebut, ada berbagai upaya yang dilakukan agar operasionalisasi jalan tol tetap optimal.

Salah satu hal yang dilakukan Jasa Marga yakni dengan menerbitkan produk sekuritisasi atas ruas-ruas yang sudah matang seperti Tol Jagorawi.

Cara lain yang digunakan yakni dengan mengundang investor ketika ada rencana divestasi anak usaha yang hendak dilakukan.

"Ada yang namanya limited participation, reksa dana dalam bentuk RDPT dan DINFRA yang sudah kita launching," sebutnya.

Jasa Marga sendiri mengincar dapat mengoperasikan ruas tol baru sepanjang 244 kilometer pada 2019.

Bila target itu tercapai, total panjang tol yang dikelola perseroan di seluruh Indonesia menjadi sekitar 600 kilometer.

"Jadi, pada 2019 kita akan mengoperasikan 244 kilometer ruas tol baru. Jadi nantinya kita kelola bisa capai kira-kira 600 kilometer, total panjangnya di 2018-2019," ujar Direktur Pengembangan Jasa Marga Adrian Priohutomo di Jakarta, Senin (11/2/2019).

Salah satu ruas tol yang paling ditunggu untuk dapat segera beroperasi yakni Tol Layang Jakarta-Cikampek (elevated), sepanjang 36,4 kilometer.

"Untuk tol tersebut, kita usahakan tahun ini harus sudah operasi," sambung Adrian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com