JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di jalan arteri akibat penumpukan kendaraan roda dua dan roda empat di Jakarta, moda transportasi berbasis rel layang dan bawah tanah, diyakini sebagai salah satu solusi.
Karena itu, pemerintah terus mempercepat penyelesaian pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase Pertama Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus-Bundaran HI dan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Untuk tahap pertama, proyek LRT yang akan dibangun sepanjang 44 kilometer. Sementara untuk MRT mencapai 16 kilometer.
"Kalau dijumlahkan, sudah 60 kilometer. Itu sudah mendekati ideal 200 kilometer. Itu baru akan merasakan kenikmatan kita (kurangi macet)," kata Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto saat paparan di Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Baca juga: Terganjal Lahan, Progres LRT Jabodebek Baru 58,3 Persen
Berdasarkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan, proyek LRT akan dibangun hingga sepanjang 82 kilometer.
LRT Jabodebek sendiri terdiri atas tiga relasi yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. Adapun relasi berikutnya yang akan dibangun pada fase kedua sepanjang 38 kilometer, menjangkau hingga wilayah Bogor.
Meski demikian, Budi menambahkan, akumulasi panjang rel LRT dan MRT yang kelak terintegrasi dengan Kereta Bandara Soekarno-Hatta, Commuter Line, dan Bus Transjakarta itu dirasakan masih kurang.
Sekalipun, Fase Kedua dari proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara dari Bundaran HI-Kampung Bandan sepanjang 8 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.