Perusahaan TI dan "Co-working" Dominasi Perkantoran CBD Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi informasi (TI) dan co-working mendominasi permintaan pasar perkantoran sewa di kawasan central business district (CBD) Jakarta sepanjang 2018.

"Sebanyak 33 persen ruang perkantoran ditempati oleh perusahaan teknologi dan co-working space," ujar Head of Research JLL James Taylor, di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Perusahaan lain di bidang teknologi yang menempati perkantoran di area CBD yaitu online marketplace, financial technology, online game, dan agen travel.

Selain perusahaan teknologi, penyewaan kantor juga dilakukan oleh perbankan, perusahaan asuransi, dan konsultan.

Secara keseluruhan, luas ruang perkantoran yang tersedia di CBD sebesar 120.000 meter persegi dan disewa oleh 41 operator.

Baca juga: Seluas 1,7 Juta Meter Persegi Kantor di Jakarta Belum Laku

Adapun co-working space  yang sedang menjadi tren dikelola oleh operator internasional dan lokal, yakni Co Hive, Kolega, dan Go Work.

Mereka menyewa 39 persen ruang kantor. Sementara operator lokal menempati 61 perkantoran.

"Operator lokal itu ada tiga yang mendominasi, yakni We Work, Spaces, dan Just Co," imbuh James.

Head of Markets JLL Angela Wibawa menambahkan, penyerapan ruang kantor di kawasan CBD pada triwulan keempat 2018 sekitar 20.000 meter persegi, sedangkan di kawasan non-CBD lebih kurang 15.500 meter persegi.

"Perusahaan yang cukup aktif juga teknologi dan co-working. Sejumlah operator berskala internasional mulai aktif berekspansi," tambah Angela.