Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norwegia Bakal Bangun Terowongan Terapung

Kompas.com - 03/02/2019, 10:54 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pemerintah Norwegia berencana membangun terowongan terapung pertama di dunia. Ide untuk membangun struktur datang karena melihat medan yang sulit di daerah ini.

Pasalnya wilayah yang akan dilalui terlampau lebar dan dalam. Dengan kedalaman 1 kilometer dan lebar 5 kilometer, membangun jalur penghubung konvensional baik jembatan maupun terowongan bawah laut dianggap hampir mustahil.

Selain itu, untuk melakukan perjalanan sepanjang 1.100 kilometer dari kota Kristiansand di selatan ke Trondheim di utara lewat jalur barat memerlukan waktu sekitar 21 jam, serta tujuh kali penyeberangan menggunakan ferry.

Untuk itulah Pemerintah Norwegia kemudian menyiapkan dana sebesar 40 miliar dollar guna membuat jalur tersebut bebas ferry.

Meski memakai istilah mengambang atau terapung, namun terowongan ini sebenarnya ditopang dengan kabel yang ditambatkan di dasar lautan.

Selain kabel, struktur terowongan juga bisa ditambatkan dengan ponton yang berjarak cukup jauh.

Konstruksi struktur ini sendiri sama seperti terowongan pada umumnya, yaitu terbuat dari beton.

Nantinya setiap mobil maupun kendaraan berat dapat melewati ruang di dalam terowongan.

Struktur terowongan terapung ini rencananya akan dibangun sedalam 30 meter di bawah permukaan laut.

Badan pemerintah yang bertanggung jawab atas proyek ini, The Norwegian Public Roads Administration (NPRA) mengatakan akan menyelesaikan pembangunan pada 2050.

-NPRA -

Gagasan untuk membuat terowongan terapung bukanlah hal baru. Pada 1882, arsitek angkatan laut Inggris, Edward Reed mengusulkan sebuah terowongan yang dibangun mengambang di Selat Inggris.

Pembangunan proyek ini dianggap memiliki sejumlah manfaat, antara lain meminimalisasi dampak pada lanskap.

Ini karena terowongan dibangun di bawah permukaan air sehingga tidak mengganggu pemandangan di sekitar Fjord.

Selain itu, terowongan terapung ini mampu mengurangi kebisingan lalu lintas dibanding dengan membangun jembatan.

Pembangunan terowongan juga bertujuan untuk meningkatkan transportasi komersial serta kesejahteraan penduduk lokal.

Meski begitu terdapat beberapa risiko yang harus dihadapi. Teknisi NPRA Arianna Minoretti mengatakan, risiko terbesar dari proyek ini adalah ledakana, kebakaran dan kelebihan muatan.

Oleh karena itu, NPRA bekerja sama dengan angkatan laut Norwegia dan Norwegian University of Science and Technology's Center for Advanced Structural Analysis (CASA) untuk menelitik kemungkinan risiko tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com