Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baran Energy Tawarkan Penyimpan Daya Berenergi Panas Matahari

Kompas.com - 29/01/2019, 14:21 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mengurangi angka kekurangan pasokan listrik nasional, PT Aldebaran Rekayasa Cipta (Baran Energy) tengah mengembangkan teknologi Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (ETKE) berupa power storage (penyimpan daya) yang bisa digunakan untuk perumahan atau skala rumah tangga hingga sektor industri.

Baran Energy mengembangkan produk berupa Baran PowerWall berkapasitas 8800 Watt-hour (Wh). Produk ini bisa dipakai untuk kebutuhan rumah dengan daya 1300 watt sampai 10.000 watt, kantor dan industri kecil skala UMKM.

"Sistem kelistrikan di Jawa-Bali itu kan masih menanggung beban berat, meskipun saat ini sudah diperkuat dengan kapasitas daya besar. Beban berat itu terutama saat terjadi defisit listrik pada jam-jam sibuk pemakaian antara pukul 18.00 sampai jam 12.00 malam," kata Sekretaris Perusahaan Baran Energy, Dihar Dakir, Senin (28/1/2019). 

Kondisi tersebut, lanjut Dihar, semestinya dapat terbantu dengan penggunaan penyimpan daya yang memanfaatkan energi panas matahari. Karena itulah, selain PowerWall, Baran juga sudah merancang PowerPack, yakni kapasitas penyimpanan sebesar 126 Kilowatt-hours (kWh).

"Kalau perangkat yang ini bisa dipakai untuk kebutuhan rumah berukuran besar yang memakai daya sekitar 10 kW – 60 kW dan industri skala menengah," ujar Dihar.

Sementara itu, perangkat paling besarnya adalah Baran PowerCube. Dengan kapasitas penyimpanan mencapai 1,2 Megawatt hours (MWh), produk ini bisa digunakan untuk area lebih besar daripada rumah atau industri kecil.

"Misalnya untuk kawasan industri, pabrik, perkebunan, real estate, dan pertambangan. Khusus ketiga produk ini ada garansinya sampai 10 tahun," ucap Dihar.

Untuk PowerWall, lanjut Dihar, harga yang dipatok oleh Baran berkisar Rp 110 juta. Tapi, jika dalam bentuk paket pembelian, Baran akan memberikan 1 unit PowerWall seharga Rp 110 juta, 6 unit solar panel Rp 30 juta, 2 unit inverter Rp 55 juta, serta instalasi senilai Rp 15 juta.

"Total investasinya sekitar Rp 210 juta. Sistem ini kan bisa diterapkan untuk rumah yang punya daya sekitar 1300 watt. Tapi, khusus untuk pemakaian PowerPack dan PowerCube harus kami lakukan survei dan audit terlebih dahulu," tutur Dihar.

Awalnya, Baran sendiri menargetkan pemakaian terbanyak adalah skala rumah tangga. Namun, ternyata peminat dari sektor industri cukup tinggi, terutama dilihat dari sisi investasi.

"Contohnya salah satu klien kami yang punya pabrik minuman di Jawa Tengah. Dengan daya terpasang 222 KWh, setiap bulan dia harus bayar tagihan listrik sekitar Rp 20 juta. Selama 10 tahun, dia harus bayar sekitar tagihan Rp 2,4 miliar. Jumlah itu bisa dikurangi dengan penyimpan daya ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com