JAKARTA, KOMPAS.com - Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Timur yang telah rampung pembangunannya sejak beberapa waktu lalu, kini mulai dilakukan penggenangan atau impounding.
Bendungan ini merupakan bendungan kedua yang rampung di Pulau Sumbawa setelah Bendungan Tanju yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Juli 2018 lalu.
Proses impounding diresmikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi, Kamis (17/1/2019), yang ditandai dengan penekanan tombol sirine diikuti penutupan saluran pengelak bendungan.
"Kehadiran Bendungan Mila akan melengkapi Bendungan Tanju yang merupakan bagian dari Sistem Irigasi Rababaka Komplek," kata Hari dalam keterangan tertulis, Jumat (18/1/2019).
Bendungan Mila merupakan bendungan multifungsi untuk mendukung kontinuitas suplai air Daerah Irigasi (DI) Rababaka seluas 1.689 hektar di Kecamatan Woja. Sehingga, diharapkan indeks pertanaman meningkat dari 186 persen menjadi 300 persen.
Bendungan dengan tipe urugan zona inti tegak setinggi 36 meter ini memiliki kapasitas tampung sebesar 6,73 juta meter kubik dengan luas genangan 99 hektar.
Selain itu, Bendungan Mila juga menjadi sumber air baku sebesar 100 liter per detik untuk Kecamatan Woja dan Dompu, serta mereduksi banjir sebesar 142,57 meter kubik per detik di Kecamatan Woja.
Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, perikanan dan konservasi sumber daya air di Kabupaten Dompu.