Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AkzoNobel Luncurkan Tren Warna 2019

Kompas.com - 16/01/2019, 21:32 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - AkzoNobel, pabrikan Dulux, meluncurkan warna Spiced Honey sebagai Color of The Year untuk tahun 2019.

Pemilihan warna yang juga disebut sebagai Creme Brulee ini diputuskan melalui serangkaian riset yang dilakukan oleh sejumlah ahli untuk menganalisis mengenai perkembangan tren dan perilaku masyarakat di seluruh dunia.

Spiced Honey dipilih karena warna yang bernuansa kuning (amber) ini dinilai mampu memberikan kehangatan, cocok di segala suasana, bisa melengkapi berbagai gaya hidup, dan menghiasi aneka pilihan interior. 

Selain itu, juga sesuai dengan tema Dulux tahun ini, yakni "Let The Light In". Artinya, menghadirkan optimisme dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.

Managing Director Decorative Paints Southeast Asia and South Asia AkzoNobel Oscar Wezenbeek mengatakan, warna memiliki kekuatan yang luar biasa karena merupakan hasil dialog dengan dunia di sekitar kita.

Baca juga: AkzoNobel Bantu Depok Wujudkan Friendly City

Pemilihan warna tergantung dari apa pun yang terjadi di dunia saat itu, misalnya dalam hal ekonomi, politik, kesenian, dan kebudayaan.

"Setiap tahun kami memilih satu warna utama yang mewakili mood dunia saat itu, dan tahun ini kami memilih Spiced Honey. Warna ini dibagi empat tema yang bisa digunakan untuk menghiasi rumah atau tempat kerja jadi menyenangkan," ujar Oscar dalam peluncuran Color of The Year 2019 Dulux di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Peluncuran Spiced Honey sebagai Color of The Year 2019 Dulux di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Peluncuran Spiced Honey sebagai Color of The Year 2019 Dulux di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Dia mengungkapkan, selama 25 tahun, penentuan warna itu dilakukan oleh para peneliti di Global Aesthetics Center yang bermarkas di Belanda.

Mereka meneliti tren warna global untuk mengetahui seperti apa mood atau suasana hati terkini yang secara umum terjadi.

Sejumlah ahli dan peneliti dari berbagai latar belakang di seluruh dunia itu dikumpulkan dan berdiskusi untuk mendptkan perspektif yang berbeda tentang apa yang terjadi dunia saat ini.

Menurut Oscar, setelah melewati tahun-tahun yang penuh dengan ketidakpastian dan berbagai masalah, kini saatnya menghadirkan optimisme dan membangkitkan energi.

"Spiced Honey adalah simbol yang mencerminkan mood untuk menimbulkan optimisme dan semangat untuk siap beraksi. Warna ini dibagi menjadi empat tema besar, yaitu Think, Dream, Love, dan Act," ucap Oscar.

Sementara itu, menurut desainer interior Diana Nazir, tidak dimungkiri bahwa orang menyukai warna karena bisa mengekspresikan kondisi jiwanya.

Terkait dengan pemilihan empat tema warna itu, dia menuturkan, merupakan perwakilan karakter setiap orang untuk menghadapi masalah dan memperbaiki kualitas hidup masing-masing.

"Kita enggak bisa bohong, people love color. Saya setuju warna sekarang harus lebih optimistis karena sekarang banyak orang resah. Dengan optimisme, kita bisa menyelesaikan masalah dan kualitas hidup pun meningkat," imbuh Diana.

Adapun empat tema warna yang ditentukan Dulux dan terinspirasi dari Spiced Honey, yaitu Think, Dream, Love, dan Act, karena dinilai mewakili berbagai tema, yakni keinginan untuk merefleksikan diri, mewujudkan ambisi, bersatu dan berbagi kasih sayang, serta kesiapan untuk beraksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau