JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk guna menghadapi peningkatan kepadatan volume lalu lintas saat mudik dan balik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Pada musim kali ini, panjang jalan tol yang beroperasi di ruas Tol Trans Jawa bertambah menjadi 901,03 kilometer dan terbentang mulai dari Merak-Pasuran.
Penambahan ini dikontribusi oleh rencana pengoperasian lima ruas tol baru pada 20 Desember mendatang oleh Presiden Joko Widodo.
Kelimanya yaitu Tol Pemalang-Batang, Tol Batang-Semarang, Tol Salatiga-Kartasura, Tol Wilangan-Kertosono dan Tol Pasuruan-Grati.
Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur mengungkapkan, puncak arus mudik Natal diperkirakan pada 22 Desember 2018.
Sementara puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan terjadi pada 28 Desember 2018.
Adapun puncak arus balik Natal diperkirakan pada 25 Desember 2018, dan puncak arus balik Tahun Baru diprediksi pada 1 Januari 2019.
"Natal dan tahun baru nanti ada lonjakan volume lalu lintas, tapi tidak terlalu tinggi," kata Subakti di kantornya, Selasa (18/12/2018).
Selama arus tersebut, ia menuturkan, sejumlah pekerjaan infrastruktur yang sedang dilakukan di Tol Jakarta-Cikampek akan dihentikan sementara. Seperti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).
Namun, penghentiannya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, yakni pada 19-22, 25, 28, 29 Desember 2018, dan 1 Januari 2019. Di luar tanggal tersebu, untuk proyek Tol Japek Elevated masih dapat dilaksanakan pekerjaannya.
"Proyek Japek Elevated masih akan kejar target karena Mei 2019 ditargetkan fungsional sebelum lebaran," kata Subakti.
Selain itu, truk yang membawa muatan berat juga akan dibatasi pergerakkannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2018, truk dilarang melintasi Tol Jakarta-Cikampek pada 21-22, 25, dan 28-29 Desember 2018 serta 1 Januari 2019.
Antisipasi kepadatan
Untuk mengantisipasi kepadatan, Jasa Marga telah menyiapkan tiga langkah besar yakni pelayanan transaksi, pelayanan lalu lintas, dan pelayanan rest area.
Berikut strategi lengkapnya:
1. Pelayanan Transaksi
- Perubahan Sistem Transaksi:
a. Integrasi sistem transaksi tol:
- Semarang-Semarang Solo (Menghilangkan titik transaksi di GT Tembalang)
- Soedijatmo-JORR W1 (Menghilangkan titik transaksi di GT Kayubesar)b. Ruas JORR: 1 kali transaksi, yaitu pada setiap on-ramp setiap ruas tol JORR, ATP, Pondok Aren-Ulujami; Sistem terbuka dengan tarif tunggal, dibangun 1 GT baru di on-ramp Bintaro Viaduct (untuk pengguna ke arah Bintaro)
- Penambahan Gardu Operasi:
a. GT Cikarang Utama : 20 gardu masuk, 27 gardu keluar (meloloskan 3 gardu untuk smoothing lajur menuju GT Cikarang Utama 3)
b. GT Pasteur : 7 gardu masuk dan 10 gardu keluar (+3)
c. GT Cengkareng : penambahan GTO Mini (OAB) sebanyak 6 unit, sehingga total gardu menjadi 23 gardu operasi
d. GT Manyaran : 8 gardu operasi dan 4 GTO Mini (OAB)
e. Pemanfaatan mobile reader sejumlah 171 unit
- Penyediaan Layanan Transaksi
a. Penambahan lokasi top-up tunai di gerbang tol
b. Penyediaan layanan gerak oleh bank di rest area.
2. Pelayanan Lalu Lintas
- Pengaturan waktu operasi angkutan barang oleh Kemenhub
- Penghentian sementara pekerjaan proyek (sesuai arahan Kementerian PUPR)
- Percepatan penanganan gangguan
- Optimalisasi kapasitas lajur (contraflow)
- Distribusi beban lalu lintas melalui monitoring kepadatan di ruas dengan RTMS
- Percepatan distribusi informasi dengan penambahan VMS (+15), CCTV (+10), RTMS (+2), twitter, JMCARe
3. Pelayanan Rest Area
- Pengaturan wilayah di dalam rest area dengan zoning sesuai dengan perambuan untuk mengatur pergerakan lalu lintas
- Mengoperasikan 57 lokasi rest area (41 rest area permanen, 9 rest area sementara, 7 parking bay)
- Penambahan toilet mobile (khususnya toilet wanita)
- Memaksimalkan kapasitas parkir dengan melarang penambahan booth/tenant pada area parkir
- Pemasangan VMS dilengkapi CCTV untuk keperluan monitoring & pengendalian parkir di 11 lokasi rest area (Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Purbaleunyi) – REST AREA MONITORING SYSTEM (RAMS)
- Penambahan SPBU Mobile dan BBM Kemasan (Pertamina)
- Penambahan petugas pengendalian operasional dan pengaturan lalu lintas di dalam TIP
- Poliklinik gratis bekerjasama dengan rumah sakit dan dinas kesehatan
- Pos pengaman kepolisian di setiap ruas jalan tol