Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Dibangun, Bendungan Rotiklot di NTT Mulai Diisi Air

Kompas.com - 16/12/2018, 20:34 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah selesai dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).  

Pada Kamis (13/12/2018), pengisian awal (impounding) bendungan mulai dikerjakan. Bendungan ini merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun dari tahun 2015 sampai 2019. 

Dalam acara pengisian awal Bendungan Rotiklot yang dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Wakil Bupati Belu JT Ose Luan, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, pengisian Bendungan Rotiklot dilakukan setelah memperoleh sertifikat dari Komisi Keamanan Bendungan.

Bendungan yang berkapasitas tampung 3,3 juta meter kubik ini diharapkan sudah terisi sesuai elevasi rencana pada akhir musim hujan 2018-2019.

“Bendungan ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dan kegiatan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter per detik, suplai irigasi seluas 149 hektar, pengendalian banjir, dan pariwisata,” ujar Hari Suprayogi melalui pesan tertulis, Sabtu (15/12/2018).

Sementara itu, menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu, kunci kemajuan di NTT adalah air. Ketersediaan air di sana dibutuhkan untuk minum, pertanian, peternakan, dan kebutuhan lain.

Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.Kementerian PUPR Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, groundbreaking Bendungan Rotiklot sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2015.

Pembangunan bendungan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) - PT Universal Suryaprima (KSO) menggunakan dana APBN sebesar Rp 496 miliar.

Untuk diketahui, keberadaan bendungan dan embung di Provinsi NTT sangat penting karena musim hujan di sana cukup pendek, hanya tiga sampai empat bulan.

Maka dari itu, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Ditjen SDA, secara bertahap meningkatkan jumlah tampungan air di sana untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan.

Ada tujuh bendungan yang dibangun di NTT, dua di antaranya sudah selesai, yaitu Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu.

Dua bendungan lain, yaitu Napun Gete di Kabupaten Sika dan Temef di Kabupaten Timur Tengah Selatan sedang dibangun, sedangkan satu bendungan lagi, yakni Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, dalam tahap persiapan dan akan dimulai pada 2019.

Selain itu, Kementerian PUPR juga berencana membangun dua bendungan baru lainnya, yaitu Bendungan Mbay/Lombo di Kabupaten Nagekeo dan Bendungan Kolhua di Kota Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com