Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Padang-Bukittingi Rusak, Pemerintah Bangun Jembatan Sementara

Kompas.com - 12/12/2018, 23:45 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), membangun jembatan sementara untuk menggantikan Jembatan Batang Kalu, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Jembatan itu rusak akibat diterjang air dari Sungai Batang Ulakan yang meluap setelah hujan deras pada Senin (10/12/2018).

Baca juga: Jembatan Kalikuto, Spot Paling Instagramable di Tol Trans-Jawa

Saat meninjau perakitan jembatan sementara yang dibuat dari rangka baja itu pada Rabu (12/12/2018), Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengharapkan jembatan sementara tersebut bisa membuka kembali akses yang sempat terputus antara Kota Padang dan Bukittinggi. 

 “Saat ini sudah dilakukan pemasangan jembatan sementara sepanjang 36 meter dengan tiap panel memiliki panjang 3 meter dan ditargetkan selesai dalam waktu 5 sampai 7 hari,” ujar Sugiyartanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Jembatan Batang Kalu di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat, rusak akibat diterjang air dari Sungai Batang Ulakan yang meluap.Kementerian PUPR Jembatan Batang Kalu di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat, rusak akibat diterjang air dari Sungai Batang Ulakan yang meluap.

Secara bersamaan, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang juga sedang menyiapkan desain jembatan permanen, beserta anggaran dan dokumen lelangnya agar bisa segera ditenderkan.

Biaya pembangunan jembatan permanen diperkirakan sekitar Rp 10 miliar. Pada Februari 2019 ditargetkan selesai tender dan sudah didapat pemenang lelangnya.

Bulan Maret akan dimulai pembangunan dan bulan September atau Oktober 2019 jembatan permanen sudah bisa digunakan.

Mengenai antisipasi jika terjadi bencana, petugas BPJN sudah membentuk Posko Siaga Bencana dan melakukan patroli, serta menyiagakan alat berat di lokasi rawan bencana.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto meninjau perakitan jembatan sementara pengganti Jembatan Batang Kalu di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang rusak akibat diterjang luapan air dari Sungai Batang Ulakan.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto meninjau perakitan jembatan sementara pengganti Jembatan Batang Kalu di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang rusak akibat diterjang luapan air dari Sungai Batang Ulakan.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang ikut dalam peninjauan tersebut mengharapkan pekerjaan jembatan permanen ini bisa selesai tepat waktu karena ruas jalan di lokasi itu merupakan jalur paling strategis dan berperan penting bagi masyarakat Ranah Minang.

Untuk diketahui, jalan tersebut menjadi salah satu pendukung perekonomian di Sumatera Barat karena merupakan jalur pariwisata ke Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, dan 50 Kota.

Selain itu, juga menjadi jalur distribusi dan logistik pangan serta jalur transportasi ke Provinsi Riau dan sejumlah kabupaten atau kota lain.

"Apabila jembatan darurat sudah selesai, saya mengimbau kepada masyarakat agar jalur ini digunakan untuk perjalanan dari Kota Padang menuju Bukittinggi. Sebaliknya, masyarakat dari Bukittinggi menuju Padang bisa melewati Jalan Malalak-Sicincin," imbuh Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com