KOMPAS.com – Kerlap-kerlip cahaya lampu menghiasi seisi atrium utama sebuah mal di Jakarta. Dalam hitungan detik, lampu-lampu tersebut berganti warna mulai dari warna dasar kuning, merah, biru, hingga warna sekunder, seperti biru turquoise, ungu, serta oranye.
Suasana semakin semarak ketika bangunan utama, yakni Menara Gaze of Light mengeluarkan berbagai cahaya warna-warni dalam satu waktu. Momen itu mampu menghipnotis para pengunjung mengeluarkan smartphone mereka untuk mengabadikan momen tersebut.
Menara Gaze of Light itu diibaratkan sebagai ikon sebuah kota. Pencahayaan yang bisa berubah-ubah itu diatur dengan mudah oleh teknologi Internet of Things (IoT).
Tak hanya itu, pengunjung pun dapat merasakan suasana lain dari berbagai ruangan yang juga dilengkapi oleh teknologi IoT. Salah satu ruangan yang paling banyak menyita perhatian adalah ruang tidur yang didesain minimalis dengan pencahayaan lampu otomatis.
Dengan teknologi itu, cahaya atau lampu jadi bisa diatur mulai dari pijar, warna, sampai lama penggunaannya. Oleh karena itu, teknologi ini disinyalir dapat memberikan efisiensi pada penggunaan energy cahaya.
Lina (34) salah satu pengunjung takjub dengan teknologi pada ruangan tersebut.
“Biasanya kan kita lupa mematikan lampu kamar kalau sudah siang, nah itu yang buat pengeluaran biaya listrik bulanan jadi besar.Tapi kalau pakai teknologi ini, meski kita lupa mematikan lampu ya enggak masalah, soalnya otomatis lampunya akan menyesuaikan,” ujar Lina kepada Kompas.com, Minggu (9/12/2018).
Untuk merasakan pengalaman langsung teknologi tersebut, Anda pun bisa mendatangi pameran City of Light yang digelar mulai 1 Desember 2018 hingga 13 Januari 2019 di Main Atrium, Senayan City, Jakarta.
“Melalui pameran City of Light ini kami ingin menunjukkan bagaimana IoT dan sistem pencahayaan jaringan dapat mengubah dan meningkatkan gaya hidup,” ujar Country Leader Signify Indonesia Rami Hajjar pada pembukaan pameran City of Light di Senayan City, Jakarta, Senin (3/12/18).
Selain teknologi pada Menara Gaze of Light, pengunjung juga bisa merasakan teknologi lainnya, yakni Interact dan Light Fidelity (LiFi).
Menghasilkan koneksi internet
Siapa sangka cahaya lampu yang biasa dipakai sebagai alat penerangan, dengan IoT pun bisa menghasilkan koneksi internet.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (21/3/2018), bandwitch cahaya terbilang besar dan sesuai untuk koneksi yang stabil dan simultan. Oleh karena itu, sumber energy ini bisa dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi perangkat IoT.
Adalah Signify, salah satu perusahaan teknologi yang mencoba mengeluarkan produk inovatif untuk kebutuhan itu.
Mengulik lebih dalam, cara kerja produk tersebut dengan mengubah gelombang cahaya pada lampu LED menjadi koneksi internet yang stabil.