Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2018, 13:32 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan kaum komuter menjadi peluang emas para pengembang properti untuk terus mengembangkan hunian yang terkoneksi dengan multimoda transportasi. Salah satunya ditunjukkan oleh PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang mengembangkan Cisauk Point.

Untuk menggarap proyek hunian tersebut ACP menggandeng PT Kereta Api (Persero) dan bekerjasama mengembangkan lahan seluas 1,65 hektar di sisi Stasiun Cisauk dan terminal bis Cisauk.

Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, Amrozi Hamidi, menjelaskan bahwa proyek hunian tersebut dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Hal itu untuk mewujudkan kawasan Cisauk Point terintegrasi dengan sistem transportasi massal yang bersifat multimoda, yaitu KRL dan bus.

ACP sendiri memang bukan pemain baru dalam mengembangkan hunian berkonsep TOD. Anak usaha PT Adhi Karya (persero) TbK ini sudah dan sedang mengembangkan proyek TOD di beberapa titik stasiun LRT. Proyek tersebut diberi label LRT City.

"Khusus Cisauk ini adalah langkah lanjutan setelah sebelumnya kami kembangkan LRT City di sisi stasiun LRT Jabodebek. Bagi kami, para komuter itu potensi pasar yang besar, tak boleh disepelekan dan kami mengembangkan hunian yang sesuai kebutuhan mereka," ujar Amrozi, Senin (10/12/2018).

Menurut Amrozi, selain memiliki multi akses transportasi massal, yaitu KRL dan bis, kawasan yang dikembangkan ini juga berdekatan dengan Pasar Modern Intermoda Cisauk sehingga membuka kemudahan akses bagi penghuni kawasan hunian untuk mencari kebutuhan hidup mereka.

"Terkait kerjasama dengan PT KAI, ini merupakan langkah sinergi BUMN, terutama untuk mendukung program sejuta rumah. Dalam kerjasama ini, kami menginvestasikan Rp 831 miliar," ucap Amrozi.

Ke depannya kawasan Cisauk Point ini akan dikembangkan menjadi 6 tower apartemen dengan total unit 2.641 hunian. Amrozi memastikan sebanyak 30 persen dari jumlah tersebut akan dedikasikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Untuk itu kami sediakan hunian bersubsidi sebanyak dua tower, yaitu Jasper dan Agate. Tingginya 19 lantai dan ada 640 unit, sedangkan 4 tower lain, yaitu Sapphire, Emerald, Ruby dan Diamond itu setinggi 26 lantai dan mencapai 2001 unit ini. Yang empat ini akan dikembangkan untuk hunian nonsubsidi," kata Amrozi.

Teguh Waskitha, Direktur Proyek Cisauk Point, menambahkan bahwa pada hari ini ACP resmi melakukan peletakkan batu pertama untuk tower Sapphire. Rencananya, kawasan hunian ini hanya menyediakan dua tipe hunian, yaitu studio (24,4 meter persegi) dan satu kamar tidur (35 meter persegi).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com