Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah MBR yang Dibangun Pengembang Lebih Banyak Dibanding Pemerintah

Kompas.com - 07/12/2018, 15:39 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Program Satu Juta Rumah yang selama ini digiatkan oleh pemerintah dinyatakan sudah melampaui target.

Berdasarkan data per hari Senin (3/12/2018), Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengklaim jumlah total rumah yang dibangun sebanyak 1.076.856 unit.

Angka itu terdiri dari rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) 729.876 unit dan rumah non-MBR sejumlah 346.980 unit. 

Baca juga: Pemerintah Klaim Target Program Satu Juta Rumah Terlampaui

Namun, meski program ini dicanangkan oleh pemerintah, jumlah rumah MBR yang dibangun oleh pengembang ternyata lebih banyak dibanding yang dikerjakan pemerintah.

Tercatat pengembang swasta dan pelat merah atau BUMN membangun 447.364 unit, sedangkan pemerintah melalui Kementerian PUPR mengerjakan 161.299 rumah yang terdiri dari 12.208 unit rusunawa, 1.189 unit rumah khusus, dan 147.902 unit rumah swadaya.

Menanggapi hal itu, Sekjen DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, peran pengembang swasta dalam pembangunan rumah MBR ini merupakan wujud partisipasi demi terbangunnya rumah berkualitas, layak huni, dan terjangkau.

"Kami berkonsentrasi membangun rumah untuk MBR karena ingin menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa inilah rumah yang terjangkau,” ujar Totok, panggilan akrabnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/12/2018).

Dia mengaku, partisipasi pengembang swasta seperti ini di Indonesia merupakan satu-satunya di dunia. Di negara lain, rumah MBR hanya dikerjakan oleh pemerintah.

"Pemerintah juga mendukung swasta supaya menghadirkan hunian yang berkualitas dan sesuai permintaan masyarakat," imbuh Totok.

Adapun pencapaian untuk rumah bagi MBR ini yaitu 68 persen dari target yang ditentukan sebesar 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau