Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukacita Mendalam Pekat Terasa di Pattimura 20

Kompas.com - 04/12/2018, 19:30 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langit kelam menaungi Jakarta, Selasa (4/12/2018) pagi. Sinar mentari pun urung menyinari ibu kota. Tidak seperti hari lain pada jam-jam sibuk orang bekerja.

Tampaknya alam pun ikut menunjukkan dukacitanya atas peristiwa yang baru terjadi di ujung timur Indonesia.

Masyarakat terhenyak dengan pemberitaan tentang pembantaian terhadap puluhan pekerja proyek jembatan di Kali Aorak dan Kali Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

Sejumlah 31 pekerja proyek jembatan tersebut tewas dibantai oleh pelaku yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (2/12/2018).

Baca juga: Basuki Bertolak ke Papua Malam Ini

Meski demikian, angka itu belum bisa dipastikan kebenarannya karena masih menunggu hasil penyelidikan aparat berwenang terkait jumlah dan identitas korban.

Untuk diketahui, pembangunan jembatan tersebut merupakan salah satu proyek infrastruktur yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari Jalur Trans-Papua.

Tanggung jawab pelaksanaannya diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kemudian menugaskan PT Istaka Karya (Persero) sebagai kontraktor proyek.

Jembatan Kali UmtlakDok. Kementerian PUPR Jembatan Kali Umtlak
Terkait penembakan tersebut, Kementerian PUPR langsung merespons dengan menggelar jumpa pers di kantor pusatnya, di Jalan Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Awalnya para pekerja media mendapat informasi, narasumber acara itu adalah Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto yang dijadwalkan hadir pada pukul 09.00 WIB.

Perkembangan kabar berubah cepat, para pewarta pun mendapat informasi bahwa jumpa pers itu akan dihadiri langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan jajarannya.

Namun, jadwalnya dimundurkan menjadi pukul 11.00 WIB.

Tunggu punya tunggu, akhirnya Menteri Basuki memasuki ruangan yang sudah dipenuhi oleh puluhan awak media, baik cetak, daring, radio, maupun televisi, beserta peralatan mereka masing-masing.

Ternyata bukan hanya Basuki Hadimuljono yang hadir, melainkan sekjen, irjen, dan semua dirjen di Kementerian PUPR tampak ikut dalam konferensi pers tersebut.

Baca juga: Terkait Pembantaian di Nduga, 14 Proyek Jembatan Dihentikan Sementara

Jarang terjadi

Kemunculan mereka secara bersamaan seperti ini jarang terjadi. Kalaupun pernah, dapat diartikan merupakan agenda penting di institusi pemerintahan itu.

Lokasi pembantaian 31 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.KOMPAS.com/ DOKUMEN KEMENTERIAN PUPR Lokasi pembantaian 31 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.
Tidak seperti biasanya, raut wajah mereka tampak datar dan cenderung serius. Tampaknya, mereka ikut merasakan dukacita atas pembantaian pekerja proyek jembatan di tanah Papua yang terjadi pada akhir pekan lalu.

Pak Bas, sapaan akrab Basuki Hadimuljono, langsung memulai acara. Dia pun menjelaskan mengenai proyek tersebut dibantu dengan peta dan foto yang ditampilkan di layar yang berada di sebelahnya.

"Kami merasa terkejut akan informasi dari beberapa media. Kami sedang menyelesaikan proyek konektivitas di tanah Papua, di antaranya ruas Wamena-Nduga-Batas Batu-Mamugu yang merupakan Segmen V Trans-Papua," ujar Basuki mengawali keterangannya.

Proyek jembatan di Kali Aorak dan Kali Yigi itu memang menjadi bagian dari Segmen V jalur Trans-Papua. Tujuannya untuk transportasi angkutan logistik yang selama ini dilakukan melalui udara.

Dia pun menyatakan ungkapan belasungkawa atas kematian para korban yang sudah mempertaruhkan nyawa dalam menjalankan tugasnya.

Baca juga: Jembatan Nduga, Proyek yang Menewaskan 31 Pekerja

Tidak lupa dia memberi apresiasi tinggi kepada para korban karena dianggap berjasa dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Papua.

"Saya menyampaikan dukacita kami yang mendalam dan pasti akan ada penghargaan kepada karyawan yang sudah mengemban tugas. Nyawa dan jiwa raganya untuk konektivitas di Papua. Jadi korban dan terlibat dalam pembangunan di pedalaman Papua," ungkap Basuki dengan wajah muram.

Dia juga mendoakan agar arwah para pekerja dari Istaka Karya itu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa karena sudah berpartisipasi untuk kepentingan masyarakat luas.

Jembatan Kali YigiDok. Kementerian PUPR Jembatan Kali Yigi
Penghentian sementara

Setelah pernyataan itu, Basuki memutuskan untuk menghentikan sementara pekerjaan proyek jembatan tersebut sampai situasi aman dan terkendali sesuai rekomendasi dari aparat keamanan.

"Dengan adanya kejadian ini, seluruh pekerjaan dihentikan, dari ruas Mamugu-Wamena, sambil menunggu kondisi kondusif lagi menurut rekomendasi dari Pangdam dan Kapolda," lanjutnya.

Baca juga: Kementerian PUPR Hentikan Sementara Proyek Jembatan di Nduga

Selain itu, dia menambahkan, tadi pagi sudah bertemu dengan Kapolri dan Panglima TNI untuk melakukan koordinasi terkait kejadian ini.

Menurut informasi yang didapat, TNI sudah mengirim personelnya untuk mengecek situasi di lapangan serta memastikan jumlah dan identitas korban.

"Panglima TNI sudah kirim pasukan, beliau menunggu laporan yang lebih pasti tentang kejadian dan jumlah korban," kata Basuki.

Kemudian, dia pun berencana berangkat ke Papua pada malam ini untuk mengunjungi lokasi kejadian sekaligus melihat kondisi terakhir di sana.

Hingga jumpa pers berakhir, tidak sedikit pun pemimpin tertinggi di Kementerian PUPR itu memperlihatkan senyum, seperti yang biasa dilihat oleh awak media.

Rupanya rasa dukacita yang mendalam begitu terasa di kompleks Pattimura 20, termasuk para petingginya....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com