JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku, bukan perkara mudah menjalin kerja sama dengan orang Jepang. Karena itu, diperlukan trik khusus agar sebuah kerja sama dapat terjalin.
Hubungan kerja sama Indonesia-Jepang telah terjalin sejak 1968 atau selama kurang lebih 60 tahun.
Beberapa proyek yang kini tengah dikerjakan seperti Jakarta Sewarage System, Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, Mass Rapid Transit (MRT), dan penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Menurut Basuki, ada beberapa trik khusus agar sebuah kerja sama dengan Jepang dapat terwujud.
"Saya lakukan dengan nemawashi," kata Basuki saat seminar bertajuk 'Meningkatkan Kualitas Hubungan Indonesia Jepang yang Unggul dan Berdaya Saing' di Universitas Indonesia, Kamis (22/11/2018).
Baca juga: Basuki Klaim Sudah Ambil Langkah Antisipasi Banjir Jakarta
Nemawashi merupakan upaya pembentukan kesepakatan dengan cara konsultasi dengan pihak-pihak terkait, sebelum keputusan akhir diambil.
Menurut Basuki, orang Jepang sangat menghargai hubungan personal dengan orang lain. Mereka pun cenderung sulit mengatakan tidak dalam setiap pembicaraan.
"Tapi bagaimana kita, sehingga harus tahu bagaimana membuat mereka bilang yes," kata dia.
Dengan nemawashi, Basuki menambahkan, akan bertemu dengan pihak-pihak terkait untuk berkonsultasi dan membahas proyek yang akan dikerjakan dengan pihak yang benar-benar menguasai.
"Setelah diskusi, oke bisa, besok saya kirim surat. Sehari langsung jawab," kata dia.
Hal lain yang tak kalah penting adalah menjaga kepercayaan dan kredibilitas. Oleh karena itu, Basuki mengaku, tak jarang memberikan instruksi tegas kepada pegawai Kementerian PUPR yang menggarap proyek kerja sama dengan Jepang, agar proyek yang digarap selesai tepat waktu.
Basuki menambahkan, meski cukup sulit menjalin kerja sama dengan Jepang, namun setelah kerja sama itu terbangun maka dapat bernafas lega.
"Begitu commited, kita tidur nyenyak. Karena pasti dilaksanakan dengan baik," cetus dia.
"Dibandingkan negara lain, saya tidak perlu sebutkan negara mana, untuk committed gampang sekali. Tapi begitu committed belum tentu dilaksanakan," tutup Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.