JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya penghasilan tidak menjamin generasi milenial dapat memiliki hunian sendiri, baik itu rumah tapak maupun apartemen. Terlebih, bila mereka hendak membeli hunian tersebut secara kredit atau dengan cara mencicil.
General Manager Marketing Rumah123 Fanny Meilana menilai, bisa atau tidaknya milenial membeli hunian tergantung dari kemauan. Selama mereka tidak menjadikan hunian sebagai kebutuhan pokok, maka untuk mengumpulkan uang muka atau down payment (DP) pun akan terasa sulit.
"Jadi besarnya gaji tidak berpengaruh pada kemampuan mencicil DP rumah," kata Fanny kepada Kompas.com, Rabu (14/11/2018).
Baca juga: Mandiri-REI Gelar Pameran Properti Tanpa DP
Menurut dia, semakin besar gaji bulanan yang diterima milenial, semakin besar pula godaan yang akan dihadapi mereka. Misalnya, godaan untuk nongkrong, membeli gawai atau pakaian baru, hingga jalan-jalan.
Alhasil, kemampuan untuk mengumpulkan DP hingga cicilan pun akan kian sulit. Sementara, harga rumah dari waktu ke waktu kian naik seiring dengan semakin tingginya permintaan dan terbatasnya jumlah lahan strategis.
"Jadi ketika gajinya besar, misalnya Perancis-nya udah, Belanda-nya udah, yang belum ini keliling Jerman. Akan ada waktunya seperti itu," tuntas Fannym
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.