KOMPAS.com - Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon telah memilih dua lokasi, yakni di Arlington dan New York City sebagai kantor barunya.
Kedua tempat tersebut akan menampung setidaknya 25.000 karyawan untuk setiap kantor.
Perusahaan tersebut telah memilih lokasi kantor baru di pesisir pantai. Namun ternyata, lokasi ini diprediksi akan tenggelam pada 2050 mendatang.
Sebelumnya, para ilmuwan telah lama mengingatkan bahwa New York City berisiko terancam banjir.
Baca juga: Amazon Buka Markas Baru di New York dan Arlington
Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi Amazon yang akan menempatkan karyawannya di Long Island, Queens County.
Perusahaan ini berencana untuk membangun setidaknya 185.000 hingga 371.000 meter persegi ruang kantor di sepanjang zona banjir di Long Island.
Jika permukaan air laut meningkat seperti yang diprediksi, maka bangunan di wilayah ini tidak akan dapat bertahan lebih dari satu dekade.
Risiko dari banjir ini bahkan akan semakin memburuk pada kemudian hari.
Berdasarkan data yang dieproleh dari Climate Central, sebagian gedung kantor baru Amazon akan berada di bawah permukaan air laut pada 2050.
Prediksi lain juga mengatakan bahwa banjir akan merendam wilayah Quenns County pada 2050.
Prediksi ini labih awal dibanding perkiraan lain yang mengatakan jika banjir akan menenggelamkan wilayah Quenns County pada 2080.
Para ilmuwan memprediksi sejumlah lebih dari 34.000 rumah akan rusak dengan total nilai kerugian mencapai 13 miliar dollar AS ekuivalen Rp 192.000 triliun.
Selama 93 tahun, wilayah Quenns County telah terkenda dampak dari meningkatnya permukaan air laut.
Hal ini mengakbatkan wilayah Queens terdampak air pasang. Bahkan selama periode 2005 hingga 2014, air pasang yang mencapai wilayah Queens rerata mencapai 31 hari per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.