Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Gedung Setinggi 1 Kilometer Ini Rencananya Selesai 2019

Kompas.com - 07/11/2018, 21:15 WIB
Rosiana Haryanti,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

Sumber Zawya

KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur di sekitar calon gedung tertinggi di dunia, Jeddah Tower, telah berjalan.

Dalam suatu panel diskusi di Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) 2018 Annual Conference, CEO Jeddah Economic Company (JEC) Mounib Hammoud mengatakan, pekerjaan pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi Jeddah Tower akan selesai pada pertengahan tahun depan.

Gedung setinggi 1.000 meter ini diharapkan dapat beroperasi pada 2020. Namun, Hammoud tidak merinci detail jadwal waktu pengerjaan meski penyelesaian pembangunan gedung pernah diundur.

Hammoud juga mengatakan bahwa kondisi ekonomi dan politik Saudi saat ini sedang berada di titik terendah.

"Dilihat dari perspektif ekonomi, menurut saya, saat ini kami sedang berada di titik terendah, tetapi semua akan meningkat pada tahun mendatang," ujar Hammoud.

Baca juga: Pencakar Langit Rp 20,5 Triliun Itu Telah Mencapai 63 Lantai 

Jeddah TowerAdrian Smith + Gordon Gill Architecture Jeddah Tower
Sebelumnya diberitakan, progres pembangunan gedung yang menelan biaya 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21,8 triliun ini telah mencapai lantai 63.

Hingga hari ini, pembangunan Jeddah Tower sudah berlangsung hingga delapan tahun. Menurut rencana awal, Jeddah Tower seharusnya selesai dibangun pada tahun ini.

Namun, pembangunan gedung ini sempat ditunda pada 2016 sehingga waktu penyelesaian gedung terlambat dari jadwal semula.

Dia menambahkan, konstruksi masih berlangsung meski beberapa petinggi Saudi Binladin Group terkena operasi pembersihan korupsi.

Pada Maret lalu, Pemerintah Saudi telah memerintahkan beberapa manajer di Kingdom Holding untuk meninggalkan proyek Jeddah Tower dan ditempatkan pada megaproyek lainnya yang diluncurkan pada akhir tahun lalu, yakni Neom.

Jeddah Economic Company dimiliki bersama oleh Kingdom Holding Co dengan 33 persen saham, sedangkan raksasa konstruksi Saudi Binladin Group memiliki saham 16,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Zawya
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com