KOMPAS.com - Manusia akan selalu membangun demi membuktikan eksistensinya. Pembangunan gedung pencakar langit bahkan diperkirakan akan semakin masif.
Meski gelar gedung tertinggi hingga saat ini masih dipegang oleh Burj Khalifa, namun dalam beberapa tahun mendatang, gelar tersebut akan direbut oleh bangunan pencakar langit lain yang akan mengangkasa dengan ketinggian 1.000 meter.
Menurut data dari Center of Tall Buiding and Urban Habitat, 10 gedung tertinggi di dunia hingga 2022 terletak di Asia.
Dari sepuluh gedung tersebut, empat di antaranya berada di China. Sementara Asia Tenggara diwakili oleh dua buah gedung, tepatnya di Malaysia dan Thailand.
Benua Amerika baru mencatatkan dirinya dalam daftar bangunan tertinggi, saat salah satu gedung kebanggannya, yakni One World Trade Center masuk ke dalam daftar ke-11.
Berikut kelima gedung tertinggi di dunia hingga 2022, dua di antaranya dibangun di China:
Gedung ini sempat berubah nama. Bangunan yang sebelumnya dijuluki Kingdom Tower ini dirancang dengan tinggi 200 lantai dan menghadap ke Laut Merah.
Pembangunan proyek megah ini menggandeng Adrian Smith dan Gordon Gill Architecture serta Dar al-Handrasah Shair & Partners
Menurut situs Jeddah Tower, gedung ini akan dilengkapi dengan dek observasi yang diklaim tertinggi di dunia. Gedung ini akan difungsikan sebagai hunian.
Gedung ini masih berada dalam tahap konstruksi dan akan selesai pada 2021 mendatang.
Hingga saat ini, Burj Khalifa masih memegang rekor sebagai gedung tertinggi di dunia.
Bangunan yang rampung dibangun pada 2010 ini memiliki ketinggian 829 meter dengan 163 lantai.
Sebagai bangunan yang memegang rekor tertinggi, Burj Khalifa memecahkan beberapa rekor sekaligus, yakni sebagai bangunan berstruktur bebas atau tanpa paenyangga tertingi di dunia, dan lantai tertinggi yang dihuni manusia di dunia.
Selain itu, gedung ini juga memecahkan rekor sebagai dek observasi outdoor tertinggi di dunia serta lift dengan jarak terjauh di dunia.