JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus perhatian pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan bertarung pada Pilpres 2019 mendatang.
Seperti diketahui, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin adalah kandidat petahana dengan nomor urut 01.
Dalam dokumen visi misi yang diunggah pada laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan ini yakin bahwa perubahan yang telah dilakukan dalam empat tahun terakhir telah menunjukkan dampak kemajuan.
Orientasi pembangunan yang tadinya hanya Jawa sentris, telah berubah menjadi pembangunan yang Indonesia sentris.
Baca juga: Meski Bertambah Nilainya, Ada Aset Properti Jokowi yang Hilang
Daerah perbatasan yang awalnya terpinggirkan pun sudah mulai dibangun guna menunjukkan kedaulatan bangsa.
"Wilayah Indonesia yang luas dengan belasan ribu pulau sudah mulai kita sambungkan dan perkuat kesatuannya melalui penguatan konektivitas, baik melalui jalur darat, jembatan udara, dan tol laut," demikian bunyi dokumen tersebut seperti dikutip Kompas.com, Senin (15/10/2018).
Ada sembilan misi yang ingin diwujudkan Jokowi-Ma'ruf guna mencapai 'Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong'.
Adapun pembangunan infrastruktur menjadi bagian dari misi yang kedua yaitu 'Struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing'.
"Percepatan pembangunan infrastruktur dan reformasi struktural telah membuka jalan bagi terbangunnya fondasi struktur perekonomian yang lebih kuat dan berdaya saing," tulis dokumen.
Baca juga: Harta Tanah dan Rumah Maruf Amin Rp 6,9 Miliar
Dengan pembangunan infrastruktur, Jokowi-Ma'ruf berharap akan memperkuat struktur ekonomi menjadi lebih kokoh, produktif, mandiri, serta mampu membuka banyak lapangan kerja guna menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.