Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPLT Bakung "Over Capacity", Wali Kota Bandarlampung: Itu Soal Kecil

Kompas.com - 14/10/2018, 11:16 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Menanggapi fakta bahwa Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) Bakung Kota Bandarlampung mengalami kelebihan kapasitas (over capacity), Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan hal itu merupakan permasalahan kecil.

Sebaliknya, pihaknya mengklaim telah melakukan penghijauan di mana, termasuk menanam pohon di jalan-jalanan.

"Sanitasi hal yang kecil dibandingkan masalah penghijauan. Saya sudah tanam pohon di jalan-jalan yang hasilnya bisa dinikmati oleh rakyat," kata Herman dalam sambutan Kemah Sanitasi Pemuda yang diselenggarakan oleh Walhi dan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Lampung pada Jumat (12/10/208).

Walhi dan YKWS sebagai mitra SNV Sanitation Organitation Netherlands menggelar kemah sanitasi dengan tema "Muda Menginspirasi, Muda Peduli Sanitasi" yang berlangsung pada Jumat 12 Oktober hingga Minggu 14 Oktober 2018.

Sebelumnya, Direktur YKWS Febrilia Ekawati mengatakan IPLT Bakung Kota Bandarlampung mengalami over capacity sejak 4 tahun terakhir.

"Dan air yang ada dalam penampungan IPLT tersebut kini sudah mengaliri ke rumah warga ketika hujan," kata Febri.

Setiap harinya ada 20 truk tanki penyedotan rumah tangga yang membuang tinja ke lokasi tersebut.

Tinja-tinja tersebut tidak hanya berasal dari 1.3 juta penduduk Kota Bandarlampung tetapi dari daerah lain pun melakulan pembuangan di Bakung.

"Kalau sudah penuh, gundukan tinja meluap ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Bakung," katanya lagi.

Febri menambahkan, pemerintah kota dan provinsi saling lempar tanggung jawab dalam persoalan ini.

Lokasi pembuangan disediakan Pemerintah Kota, sementara IPTL-nya dibangun Pemerintah Provinsi. Namun, dalam hal pengelolaan belum ada kepastian.

Untuk itulah, tiga lembaga SNV, Walhi dan YKWS menggembleng pemuda di Lampung untuk menjadikan mereka sebagai agen perubahan.

"Pemuda inilah yang nantinya akan memviralkan isu sanitasi ini menjadi perbincangan secara luas di masyarakat," imbuh Febri.

Ke depan, kelompok muda ini nantinya akan membuat mini project terkait penyelesaian persoalan sanitasi yang ada di Lampung khususnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com