Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Dukung 10 KSPN Melalui Infrastruktur

Kompas.com - 11/10/2018, 22:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung program 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) melalui pembangunan infrastruktur berupa jalan menuju lokasi wisata, jalan di lokasi wisata, air baku, sanitasi, drainase, dan persampahan.

Program yang juga disebut sebagai 10 “Bali Baru” itu dibuat untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan asing sampai tahun 2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimistis target tersebut bisa dicapai karena Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya sebagai daya tarik wisata.

“Pemerintah saat ini mengembangkan 10 kawasan wisata sebagai Bali baru. Saya yakin targetnya dapat tercapai," ucap Basuki melalui penjelasan tertulis, Kamis (11/10/2018).

Selain infrastruktur, Kementerian PUPR juga membangun sejumlah ruang publik untuk mendukung sektor pariwisata, misalnya rest area, area parkir, jalur pedestrian, dan penataan kawasan.

Dia mengatakan, dari target 20 juta wisatawan yang datang ke Indonesia sampai tahun 2019, masih didominasi Bali.

Sebagai kawasan wisata terpadu, Nusa Dua di Bali bisa menjadi contoh yang bisa dikembangkan di destinasi wisata lainnya di Indonesia.

"Nusa Dua adalah proyek pembangunan kawasan pariwisata terpadu pertama di Indonesia pada tahun 1971. Kita ingin ada kawasan seperti Nusa Dua di KSPN Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba,” tutur Basuki.

Jalur pantai selatan (pansela) Jawa.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jalur pantai selatan (pansela) Jawa.

Dia menambahkan, sektor pariwisata sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia karena terdapat keindahan alam dan kekayaan ragam budaya yang tidak dimiliki negara lain.

Menurut dia, pengembangan kawasan wisata terpadu dinilai penting karena melibatkan beragam aspek.

Sebagai contoh di Danau Toba, kunjungan wisatawan ke sana masih terkendala kurangnya akses transportasi, padahal minat wisatawan asing cukup tinggi.

Itulah salah satu alasan Kementerian PUPR membangun Jalan Tol Trans-Sumatera yang menyambungkan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan akan dilanjutkan hingga ke Parapat.

“Selain itu, ada dukungan akses Bandar Udara Silangit dan Sibisa. Kami juga mengundang investor untuk membangun hotel, restoran, dan tempat peristirahatan di sekitar wilayah tersebut," imbuh Basuki.

Dia pun menyoroti perlunya pendekatan budaya dalam membangun infrastruktur di kawasan wisata, misalnya dengan menggunakan gaya arsitektur lokal.

Pelatihan sumber daya manusia daerah setempat juga perlu dilakukan agar bisa melayani tamu atau pendatang dengan baik dan ramah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com