Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Jamin Pasokan dan Kemudahan Layanan di Bandarlampung

Kompas.com - 08/10/2018, 15:47 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Terkait persoalan konsumen gas bumi di Bandarlampung, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) telah melakukan investigasi menyeluruh. Hasilnya, banyak konsumen yang kurang memahami tata cara pelayanan.

Padahal, selama ini calon pengguna gas bumi khususnya dari segmen rumah tangga diberikan kemudahan baik saat registrasi maupun ketika sudah menjadi pelanggan.

Kemudahan tersebut di antaranya, cukup dengan menyetorkan identitas calon pelanggan, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Lewat saluran komunikasi inilah, PGN menginformasikan pelayanan, termasuk total gas yang dikonsumsi hingga jumlah tagihan yang harus dibayar pelanggan.

Kendati demikian, masih banyak pelanggan yang abai terhadap penggunaan nomor telepon terdaftar. Alhasil, informasi pelayanan dan kuota konsumsi yang seharusnya bisa diketahui, malah tak tersampaikan dengan baik.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan kendala-kendala seperti kejanggalan kuota konsumsi akibat pipa bocor, misalnya, seharusnya bisa diketahui konsumen secara cepat.

 

“Dengan begitu, konsumen akan mengetahui mengapa akhirnya kuota konsumsi dan tagihan berbeda. Bisa jadi setelah dua bulan masa penggunaan, tagihan baru diketahui, sehingga harus diproses lebih dulu laporan tersebut, belum lagi kalau ada tunggakan,” terang Rachmat dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (8/10/2018).

Rachmat menuturkan, dengan efisiensi dan kemudahan yang ditawarkan PGN, akan mengubah pola produksi rumah tangga. Saat ini, masyarakat bisa menikmati gas kapan pun dan untuk apa pun.

“Untuk konsumsi air panas saja yang tadinya menggunakan termos, sekarang tinggal nyalakan kompor, ini budaya yang timbul karena kemudahan yang diberikan PGN,” kata Rachmat.

Karena kemudahan inilah, masyarakat memanfaatkan gas PGN tak hanya untuk keperluan rumah tangga, juga untuk usaha rumahan.

“Ada yang bilang tagihan membengkak, tetapi setelah dicek ke lapangan, memang wajar karena digunakan juga untuk usaha kuliner rumahan, karena pasokan gas telah aman,” tambah Rachmat.

Sementara terkait pembayaran tagihan yang dikeluhkan pelanggan, Rachmat mengungkapkan, banyak pelanggan yang membayar ke bank tanpa membawa identitas.

Terang saja pihak bank menolak pembayaran mereka karena ketiadaan identitas.

“Ini membuat mereka enggan bayar tagihan, sehingga menunggak. Semakin lama menunggak, tagihan akan makin menumpuk,” tegas Rachmat.

Terkait penanganan kebocoran gas, tim PGN mengklaim telah melakukan langkah tepat dan cepat. Meskipun hingga Desember tahun 2018 ini, penanganan konstruksi masih merupakan tanggungjawab PT Nindya Karya (persero) selaku kontraktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com