Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Menteri Basuki Minta Warung Kelontong Dibuka bagi Korban Gempa Balaroa

Kompas.com - 03/10/2018, 14:59 WIB
Dani Prabowo,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Hadimuljono tak bisa menyembunyikan raut wajah kesedihannya ketika bertemu dengan warga di sekitar Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).

Wilayah ini menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah saat gempa bumi dan tsunami mengguncang kawasan Palu dan Kabupaten Donggala pada Jumat (28/9/2018).

Sedianya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu sudah tiba di Palu bersama Presiden Joko Widodo sejak Minggu (30/9/2018). Perumnas Balaroa menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Presiden dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membayar air dalam kemasan yang dibagikan kepada warga korban gempa Desa Balaroa, senilai Rp 1.030.000, Senin (1/10/2018). Hari Susanto Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membayar air dalam kemasan yang dibagikan kepada warga korban gempa Desa Balaroa, senilai Rp 1.030.000, Senin (1/10/2018).
Setelah itu, Presiden melanjutkan perjalanan ke sejumlah titik, salah satunya Pantai Talise. Di sana Presiden bertemu dengan sejumlah warga yang mengungsi dan menyempatkan diri untuk berbincang.

Kepada Presiden, warga menangis dan mengadu bahwa sanak famili mereka hilang saat gempa bumi dan tsunami terjadi. Basuki yang melihat hal tersebut langsung memeluk mereka sembari berkaca-kaca.

Seusai mengantarkan Presiden kembali ke Jakarta melalui Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Basuki kembali mengecek warga yang berada di wilayah Petobo, Kecamatan Palu Selata, pada malam hari. Di sana, lagi-lagi ia mendengarkan aduan warga.

Baca juga: Menteri PUPR Cek Tiga Lokasi yang Terkena Dampak Gempa di Palu

Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), di Pelabuhan Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke daratan.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), di Pelabuhan Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke daratan.

Pada keesokan harinya atau Senin pagi, Basuki kembali menyambangi wilayah Balaroa. Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 1.747 rumah yang rusak akibat gempa.

Salah seorang warga, Hisyamuddin, mengeluh bahwa hingga saat itu belum ada bantuan berupa air minum dan makanan serta air bersih yang diterima warga Balaroa dari Pemerintah Kota Palu.

Warga pun mengaku kelaparan dan kehausan. Mendengar keluhan tersebut, Basuki kemudian meminta warga mengambil minuman di salah satu warung kelontong yang ada di sekitar lokasi, yang kebetulan dijaga aparat kepolisian dan TNI.

Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.

Ia pun memerintahkan kepada aparat yang berjaga untuk membukanya.

"Tolong buka, Mas, untuk sementara. Biar semuanya saya yang bayar. Tapi, tolong dijaga dan ditertibkan untuk antre agar semua kebagian," kata Basuki di Balaroa, Senin.

Secara keseluruhan, Basuki mengeluarkan uang hingga Rp 1.030.000 untuk membayar semua minuman dalam kemasan yang dibagikan kepada warga.

Pengiriman bantuan

Hingga kini, pemerintah terus berupaya agar masyarakat bisa mendapatkan logistik yang diperlukan selama masa tanggap darurat.

Selain itu, Kementerian PUPR juga terus mengirimkan peralatan air bersih dan sanitasi, serta alat berat untuk evakuasi secara bertahap.

Anak-anak dan orang tua memanfaatkan air yang disediakan pemerintah di sejumlah titik pengungsian yang ada di Palu dan Donggala.Kementerian PUPR Anak-anak dan orang tua memanfaatkan air yang disediakan pemerintah di sejumlah titik pengungsian yang ada di Palu dan Donggala.

Saat ini, sebaran hidran umum yang berasal dari Gudang Makassar ada di 15 lokasi pengungsian, yakni Lapangan Watulemo, halaman Balaikota, Bundaran Biromaru, Bundaran STQ, Makorem, Masjid Raya, Mako Sabara Saboya, Lapangan Anoa, Lapangan Perdos, Lapangan Dayodara, GOR Siranindi, Kampung Siswa, Kelurahan Pentolan Boya, BTN Lasoni, dan Mako Sat Brimob Mamboro.

Selain itu, Gudang Makassar juga mengirim sejumlah peralatan lain, seperti dua mobil tangki air, 10 tenda hunian darurat 3x4, dan 15 WC knockdown yang sudah tiba sejak Minggu (30/9/2018) malam.

Sementara itu, tambahan peralatan yang dikirim dari Gudang Surabaya dan Bekasi saat ini masih dalam perjalanan menuju Palu dan Donggala, dan diperkirakan tiba pada Kamis (4/10/2018).

Pemerintah membagikan air kepada warga Palu dan Donggala yang terkena dampak gempa.Kementerian PUPR Pemerintah membagikan air kepada warga Palu dan Donggala yang terkena dampak gempa.

Adapun peralatan yang dikirimkan yakni mobil tangki air, mobil Instalasi Pengolahan Air, mobil tinja, dan mobil lapangan total 35 unit, tenda darurat 34 unit, WC knockdown 49 unit, hidran umum 25 unit, genset 3 unit, dan peralatan lainnya.

Tambahan alat berat juga telah dikirim Kementerian PUPR pada Minggu, 30 September 2018, sebanyak 4 unit ekskavator, 6 unit loader, 7 unit dump truck, dan 1 unit grader.

Hari Senin, 1 Oktober 2018, alat berat Kementerian PUPR ditambah, yakni 3 ekskavator dan 5 dumptruck. Lokasi kerja alat berat berada di Petobo, Balaroa, dan di pusat Kota Palu lainnya.

Kementerian PUPR menargetkan proses evakuasi puing di Kota Palu dapat rampung dalam kurun waktu dua pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau