SOLO, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memfokuskan perhatian terhadap empat strategi tanggap darurat pasca-gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Keempat strategi tersebut yakni membantu evakuasi korban, penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi, pembersihan kota, serta pemulihan konektivitas.
"Ketiadaan listrik mengakibatkan PDAM dan sumur warga tidak bisa berfungsi, dampaknya ketersediaan air sangat sedikit," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (2/10/2018).
Untuk itu, Kementerian PUPR telah mengoperasikan hidran umum (HU) dengan sumber air. Sumber air didapatkan dengan membuat sumur bor, sumur artesis, dan memanfaatkan sumber air permukaan.
Basuki menambahkan, saat ini baru 15 HU yang ditempatkan di 15 lokasi pengungsian. Jumlah hidran itu akan ditambah dengan pengiriman kembali 100 HU.
Baca juga: Tangani Korban Gempa di Palu, Kementerian PUPR Siapkan Empat Hal
Selain itu, hidran juga ditempatkan di Lapangan Perdos, Lapangan Dayodara, GOR Siranindi, Kampung Siswa, Kelurahan Pentolan Boya, BTN Lasoni, dan Mako Sat Brimob Mamboro.
Kementerian PUPR juga membangun sumur artesis dan sumur bor di delapan lokasi, dengan rincian enam lokasi dengan genset dan dua lokasi dengan solar cell. Lalu sumber air permukaan di Intake Jembatan Palu 2 dan Intake Jembatan Kasubi.
Selain itu, dilakukan pula pengecekan jaringan distribusi perpipaan air minum Kota Palu dan Kota Donggala untuk mengetahui kemungkinan bisa digunakan dalam distribusi air bersih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.